Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

PM Jepang Nilai RUU Keadaan Darurat Penting untuk Hadapi Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
10/3/2020 13:00
PM Jepang Nilai RUU Keadaan Darurat Penting untuk Hadapi Covid-19
Situasi Tokyo Stock Exchange di Tokyo, Jepang, pada 10 Maret 2020.(AFP)

PEMERINTAH Jepang, Selasa (10/3), menyetujui rancangan regulasi ‘keadaan darurat’ yang akan memungkinkan pihak berwenang tidak membiarkan orang keluar dan mengambil alih bangunan untuk rumah sakit.

Jika disetujui oleh parlemen, RUU itu akan memberikan Perdana Menteri Shinzo Abe kekuatan untuk menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan tindakan drastis. Meski begitu, tetapi Tokyo menekankan situasinya belum mencapai titik itu.

"Saat ini, kami tidak dalam situasi kami perlu menyatakan keadaan darurat," kata juru bicara pemerintah Yoshihide Suga kepada wartawan, Selasa.

Baca juga: Jepang Siapkan RUU Keadaan Darurat

Virus ini telah menginfeksi lebih dari 500 orang di seluruh Jepang dan telah dikaitkan dengan sembilan kematian. Penyebarannya membuat nasib Olimpiade tidak jalan, apakah dapat dibuka sesuai jadwal pada 24 Juli, meskipun pihak berwenang berkeras perencanaan berlanjut seperti biasa.

Tokyo mengatakan beberapa minggu mendatang merupakan momen sangat penting dalam memperlambat penyebaran virus korona dan Abe telah mendesak sekolah untuk menutup kegiatan belajar selama beberapa minggu.

RUU yang disetujui oleh kabinet pada Selasa adalah revisi dari undang-undang 2012 yang bertujuan untuk memperlambat penyebaran jenis flu baru dan diharapkan akan lolos di parlemen minggu ini dengan dukungan oposisi.

Di bawah undang-undang yang baru, begitu perdana menteri menyatakan keadaan darurat di bagian tertentu negara itu, pemerintah daerah dapat mewajibkan penduduk untuk tinggal di dalam rumah, menutup sekolah, dan membatasi penggunaan fasilitas tempat sejumlah besar orang berkumpul.

Tanah dan bangunan dapat diambil alih sebagai rumah sakit darurat.

Abe mengatakan meskipun Jepang belum melihat epidemi di wilayah yang luas, "Penting untuk selalu mempersiapkan diri untuk kasus terburuk."

Dengan undang-undang baru, pemerintah dapat mengambil langkah serupa terhadap virus korona baru hingga dua tahun.

Secara terpisah, Abe telah menjanjikan paket keuangan darurat untuk mengatasi wabah tersebut. (AFP/Hym/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik