Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
BADAN Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status risiko global penyebaran virus korona (COVID-19) ke tingkat tertinggi. Peningkatan kasus yang berkelanjutan, serta meluasnya negara terdampak, jelas menjadi perhatian.
"Sekarang kami meningkatkan penilaian tentang risiko penyebaran dan risiko dampak COVID-19 ke level sangat tinggi di tingkat global," ujar Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada wartawan.
"Selama ini, kami belum melihat bukti virus itu menyebar bebas di masyarakat. Sehingga, kita masih memiliki peluang untuk menangkal virus ini," pungkasnya.
"Kunci untuk membendung virus ialah memutus rantai penularan," imbuhnya, sembari menekankan pentingnya individu mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan penularan.
Baca juga: Cegah Virus Korona dengan Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh
"Musuh terbesar kita bukanlah virus itu sendiri, melainkan ketakutan, rumor dan stigma. Aset terbesar kita adalah fakta, pertimbangan yang sehat dan solidaritas," tegas Ghebreyesus.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan sekitar 20 vaksin dikembangkan secara global. Sejumlah perawatan dalam uji klinis dengan hasil yang diharapkan keluar dalam beberapa pekan ke depan.
Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, mengatakan suatu hal yang tidak berguna, ketika memperdebatkan apakah wabah virus korona dapat dianggap sebagai pandemi saat ini.
"Pada dasarnya, kita menerima bahwa setiap manusia di planet ini akan terkena virus itu. Data tidak menunjukkan itu," tukas Ryan, dengan catatan apabila WHO menyebut wabah virus itu pandemi.
"Jika kita tidak mengambil tindakan, itu mungkin menjadi masa depan yang harus kita alami," ucapnya memperingatkan. "Masa depan epidemi ada di tangan kita sendiri," imbuh Ryan.(AFP/CNA/OL-11)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved