Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DANA Darurat Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Unicef, kemarin, menyatakan hampir 1 juta anak di Afrika bagian timur dan selatan mengalami malnutrisi akut parah. Kondisi itu disebabkan sulitnya mendapatkan air bersih dan makanan akibat musim kemarau yang melanda kawasan selama dua tahun ditambah pola cuaca El Nino terburuk dalam 50 tahun. Kenaikan harga barang-barang memperburuk keadaan.
Malnutrisi akut parah didefinisikan sebagai kondisi kelaparan ekstrem yang menyebabkan tingginya rasio antara berat dan tinggi badan. "Fenomena cuaca El Nino akan mereda tapi bagi anak-anak yang hidup serbapas-pasan, ini masih akan terasa beberapa tahun ke depan," kata Direktur Regional Unicef Leila Gharagozloo Pakkala, kemarin. Lesotho, Zimbabwe, dan sebagian besar wilayah Afrika Selatan telah menyatakan kondisi darurat kemarau. Di Ethiopia, jumlah orang kelaparan dan butuh makanan diprediksi meningkat dari 10 juta menjadi 18 juta pada akhir tahun ini.
Adapun Malawi dilanda krisis pangan terburuk selama sembilan tahun. Di sana, 2,8 juta orang, atau lebih dari 15% dari populasi berisiko mengalami kelaparan dan menderita malnutrisi akut parah dua kali lipat lebih banyak hanya dalam dua bulan.
"Pemerintah merespons dengan sumber daya yang ada, tapi ini merupakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kelangsungan hidup anak-anak bergantung pada tindakan yang diambil hari ini," tambah Pakkala. Di Ethiopia, ketiadaan hujan selama dua tahun membuat 6 juta anak kekurangan pangan. Absensi sekolah pun meningkat karena anak-anak harus berjalan lebih jauh untuk mencari air. Di Somalia, lebih dari dua pertiga populasi butuh bantuan pengungsian dan di Kenya, pola cuaca El Nino menimbulkan hujan lebat dan banjir, diperparah wabah kolera.
"Angka-angka itu amat mencengangkan. Situasi ini pun diperkirakan masih memburuk sepanjang tahun ini, bahkan hingga 2017," tutur penasihat darurat regional Unicef Megan Gilgan. Dia menambahkan, "Kita ini tengah berhadapan dengan krisis yang dimulai dengan perlahan-lahan dan berdampak pada negara-negara dengan cara yang berbeda-beda pula. Prospek ke depan masih mengkhawatirkan karena hujan pun diprediksi belum akan turun. "Menurut Unicef, kondisi saat ini lebih buruk ketimbang krisis pangan yang melanda wilayah semenanjung 'tanduk Afrika' pada 2011, meliputi Somalia, Ethiopia, Djibouti, Kenya, dan Uganda. Unicef tengah berupaya menggalang dana kemanusiaan sebanyak S$26 juta untuk Angola, US$87 juta untuk Ethiopia, US$12 jwuta untuk Lesotho, US$15 juta untuk Somalia, US$12 juta untuk Zimbabwe, US$1 juta untuk Swaziland, dan US$11 juta untuk Malawi. Badan PBB Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan membutuhkan waktu dua tahun untuk membuat kawasan itu pulih dari El Nino.
Ilmuwan menemukan denyutan ritmis magma panas dari dalam Bumi di bawah Afrika Timur yang perlahan menarik benua terpisah.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan berkomitmen memberikan pendampingan hukum terhadap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di Ethiopia.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Ethiopia dan Somalia mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan konflik antara kedua negara.
Berikut 25 negara dengan populasi terbanyak pada 2023 menurut Bank Dunia beserta data dari peringkat Negara Terbaik 2023 versi US News. Hitungan akan dilakukan secara mundur.
KETUA Uni Afrika (AU) Moussa Faki Mahamat, pada Sabtu (3/8), mengutuk serangan teror mengerikan di pantai Liido di Somalia.
BERDASARKAN indikator Food Sustainability Index (FSI), Ethiopia memiliki skor yang baik di salah satu indikator, yakni pertanian berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved