Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ratusan Warga AS Dievakuasi dari Kapal

MI
19/2/2020 00:45
Ratusan Warga AS Dievakuasi dari Kapal
Kapal pesiar Diamond Princess(AFP)

DUA pesawat kemarin tiba di pangkalan Angkatan Udara AS di California dan Texas sambil membawa ratusan warga AS yang dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang. Para penumpang kemudian akan kembali diisolasi di fasilitas militer selama 14 hari.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa ada lebih dari 300 penumpang yang dipulangkan secara sukarela. Empat belas dari mereka dilaporkan positif virus korona saat proses evakuasi. Empat belas penumpang tersebut pun langsung dipisahkan dari penumpang lainnya.

Pejabat AS kemudian mengatakan 13 penumpang yang dianggap berisiko tinggi dikirim ke fasilitas khusus di Universitas Nebraska di Omaha.

"Di sisi lain, setidaknya ada 40 warga AS yang sudah menunjukkan gejala sebelum evakuasi tidak diizinkan berada di pesawat dan akan dirawat di Jepang," kata Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci.

Sementara itu, sejumlah penumpang asal AS menolak untuk dievakuasi. Mereka lebih memilih untuk menunggu sampai masa karantina di kapal pesiar tersebut berakhir pada 19 Februari. "Saya tidak ingin bepergian dengan bus ke pesawat bersama orang-orang yang mungkin terinfeksi," kata Matt Smith, penumpang yang berprofesi sebagai pengacara.

Terpisah, lebih dari 200 warga Australia telah dipulangkan ke rumah setelah 14 hari dikarantina di Pulau Natal yang terpencil di tengah-lautan. Mereka dievakuasi dari Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 3 Februari.

Mereka diantarkan pulang ke rumah di enam kota di seluruh Australia. "Saya sangat senang bisa pulang sekarang," kata Catherine Chen yang mendarat di Perth.

Chen, yang mengelola pusat pengasuhan anak di Australia Barat, telah dipisahkan dari suaminya selama sebulan setelah bepergian dengan kedua anaknya ke Hubei.

Tidak satu pun dari mereka yang kembali ke rumah akan diminta untuk melakukan tes lebih lanjut.

Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, dikritik karena memperbolehkan kapal pesiar Westerdam dari AS yang membawa 2.000 orang bersandar di Kamboja. Padahal, setidaknya satu penumpang kapal didiagnosis terkena virus korona.

"Ada yang bilang kapal itu membawa virus. Nyatanya, tidak ada orang Kamboja yang terkena," tegas Hun Sen. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya