Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DUA pesawat yang membawa orang Amerika Serikat (AS) dari kapal pesiar yang dikarantina, Diamond Princess, telah meninggalkan Jepang. Pesawat yang disewa oleh pemerintah AS berangkat dari Bandara Haneda Tokyo pada Senin (17/2) dini hari, seperti dilaporkan kantor berita Kyodo.
Ada sekitar 400 orang AS di atas kapal yang telah dikarantina sejak 3 Februari karena adanya infeksi virus korona baru. Setidaknya, ada 40 warga AS terinfeksi dan akan dirawat di Jepang.
Baca juga: Kasus Virus Korona di Kapal Diamond Princess Naik Menjadi 355
Sebagai informasi, kapal pesair Diamond Princess telah dikarantina di pelabuhan Jepang di Yokohama dengan sekitar 3.700 penumpang dan awak kapal. Kapal itu kemudian dikarantina setelah seorang pria yang turun di Hong Kong terinfeksi virus korona.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci, mengatakan kepada Face the Nation di CBS, bahwa orang AS yang terinfeksi akan mendapatkan penanganan medis di Jepang. Hanya saja, tidak jelas berapa banyak yang ada di dalam penerbangan evakuasi yang dilakukan pemerintah AS.
"Jika orang-orang di pesawat mulai mengembangkan gejala, mereka akan dipisahkan di dalam pesawat," kata Fauci, seperti dikutip dari BBC, Senin (17/2).
Mereka yang memasuki AS akan kembali menjalani karantina selama 14 hari. Beberapa orang Amerika menolak untuk diungsikan. Mereka lebih memilih untuk menunggu sampai waktu karantina berakhir pada 19 Februari mendatang.
Seorang penumpang yang berprofesi sebagai pengacara, Matt Smith, mengatakan ia tidak ingin bepergian dengan bus ke pesawat bersama orang-orang yang mungkin terinfeksi.
Penerbangan evakuasi lainnya juga akan memulangkan warga Israel, Hong Kong dan Kanada. (BBC/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved