Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA negosiator Brexit Uni Eropa, Michel Barnier memperingatkan Inggris bahwa kepergian negara itu dari blok Uni Eropa akan memiliki konsekuensi negatif.
Dalam pidatonya di Queen’s University Belfast, Barnier menyatakan belum ada yang terlihat meyakinkan dari nilai tambah Brexit. “Sangat jelas bahwa akan ada konsekuensi negatif. Kesepakatan apapun yang dicapai, Brexit akan selalu menjadi masalah,” ungkap Barnier, Selasa (28/1).
Inggris akan menjadi negara pertama yang meninggalkan Uni Eropa pekan ini, mengakhiri keanggotaannya setelah hampir lima dekade.
Setelah meninggalkan Uni Eropa, Inggris akan memulai fase transisi 11 bulan di mana pengaturan yang ada tetap tidak berubah.
Barnier memperingatkan sebelumnya dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar bahwa London harus merancang kembali hubungan barunya dengan Uni Eropa.
Memilih beberapa argumen utama kubu pro Brexit, Brainier juga mengatakan Uni Eropa memungkinkan negara-negara anggota untuk berbicara dengan negara adidaya lainnya secara setara.
“Menurut Inggris, Brexit dimaksudkan untuk menjadi Global Britania. Tapi bagi kami, sejujurnya Uni Eropa yang membantu menjadikan negara-negara anggota lebih global,” sebutnya.
Ia pun meminta kepada negara-negara anggota lain yang memperhatikan Brexit untuk dengan cermat melihat demi masa depan negara mereka.
“Saya memahami kekhawatiran kejatuhan ekonomi, tapi sayangnya Brexit memiliki konsekuensi,” tuturnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sendiri ingin syarat-syarat hubungan masa depan yang dibuat antara Uni Eropa dan Inggris serupa dengan perjanjian perdagangan bebas UE dengan Kanada.
Barnier mengatakan ia akan segera mengajukan rancangan mandat negosiasi kepada negara-negara anggota Uni Eropa.
Para menteri Uni Eropa kemudian akan menyetujui mandat bersama mereka pada 25 Februari jelang pertemuan Dewan Eropa. “Jika kita tidak memiliki perjanjian tersebut, maka Brexit tidak akan menjadi bisnis seperti biasa,” kata Barnier. (AFP/Rif/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved