Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kopi dan Topi NTT Ikut Mejeng di Paviliun Indonesia di WEF

Ghani Nurcahyadi
22/1/2020 20:32
Kopi dan Topi NTT Ikut Mejeng di Paviliun Indonesia di WEF
Pembukaan Indonesia Pavilion di Davos, Swiss oleh para menteridan Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein(Istimewa)

UNTUK keempat kalinya, Indonesia menggelar Indonesia Pavilion di tengah-tengah ajang World economic Forum  di Davos, Swiss, 21-24 Januari.

Mengangkat tema Unity in Diversity, Pavilion Indonesia di ajang yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia itu, juga menampilkan kesenian dan hasil bumi Indonesia. Salah satunya ialah Topi Rote dari Pulau Rote, wilayah paling selatan Indonesia dan  kopi asal Nusa Tenggara Timur.

"Selama in ki an NTT dikenal dengan savana dan stepa saja, namun ternyata dari ada juga kopi yang hebat, bahkan beberapa kali menjadi juara satu kontes di London, Jerman dan lain-lain. Jadi, banyak sekali sumber daya, khususnya dalam bidang agrikultur, yang melibatkan begitu banyak rakyat, yang terkenal di tingkat dunia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam keterangan tertulisnya.

Tampilnya topi dan kopi NTT di Indonesia Pavilion yang berada di Promenade 55, Davos Platz 7270, lanjut Johnny juga sejalan dengan tema WEF yang menyoroti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk petani.

Selain menampilkan kesenian dan hasil bumi Indonesia, Indonesia Pavilion di WEF juga menghadirkan diskusi yang diampu oleh pejabat penting Indonesia. Seperti Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di hari pembukaan Indonesia Pavilion.

Baca juga : Paviliun Indonesia di WEF Usung Tema Unity in Diversity

Dalam diskusi yang dipandu oleh Duta Besar indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman D Hadad itu, Luhut dan Bahlil membahas soal ketahanan ekonomi Indonesia.

Tema- tema lain yang dikupas pada sesi-sesi khusus sekanjutnya di Indonesia Pavilion antara lain tentang strategi perdagangan Indonesia, ekonomi digital, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta smart city.

Semua tema sesi tersebut dibalut dalam nuansa tema WEF 2020 yaitu “Stakeholders for a Cohesive and Sustainable World”.

Sejumlah pakar internasional seperti Profesor Edward F. Crawley dari Massachusetts Institute of Technology juga ikut hadir berdiskusi di Indoensia Pavilion.

"Di Indonesia Pavilion, kita memasarkan potret dan profil kekinian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin,” pungkas Johnny. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik