Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEMERINTAH Indonesia kembali menegaskan sikapnya menolak klaim historis Republik Rakyat Tiongkok atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di perairan Natuna.
Kementerian Luar Negeri RI dalam penyataannya menegaskan, klaim historis Tiongkok dengan alasan nelayan Tiongkok telah lama beraktivitas di perairan Natuna, bersifat unilateral dan tidak memiliki dasar hukum yang diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982.
Penegasan itu dilontarkan Kemenlu terkait penyataan juru bicara Kemenlu Tiongkok soal klaim historis di perairan Natuna pada 31 Desember 2019.
Baca juga : RI Protes Tiongkok Terkait Pelanggaran Zona Hukum Laut di Natuna
"Argumen ini telah dibahas dan dimentahkan oleh Keputusan SCS Tribunal 2016. Indonesia juga menolak istilah “relevant waters” yang diklaim oleh RRT karena istilah ini tidak dikenal dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982," kata Kemenlu dalam pernyataannya Rabu (1/1).
Indonesia pun mendesak Tiongkok untuk menjelaskan dasar hukum dan batas-batas yang jelas perihal klaimnya di ZEEI berdasarkan UNCLOS 1982.
"Berdasarkan UNCLOS 1982 Indonesia tidak memiliki overlapping claim dengan Tiongkok, sehingga berpendapat tidak relevan adanya dialog apa pun tentang delimitasi batas maritim," pungkas Kemenlu. (RO/OL-7)
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menggelar program edukasi lingkungan bertajuk Ocean LiteraSEA di SDN Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.
PENDIDIKAN kelautan penting untuk memastikan generasi muda memiliki pemahaman tentang menjaga kelestarian laut. Ini diwujudkan dalam program Ocean LiteraSEA di Museum Bahari Jakarta.
BPK RI mendukung upaya pemerintah dalam menginisiasi program blue economy dengan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab atas aset kelautan Indonesia.
Sejumlah delegasi pemerintah Kenya hadir ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama di sektor ekonomi biru dan maritim, Oktober lalu.
Tim ahli kelautan yang dipimpin Schmidt Ocean Institute di California menemukan dan memetakan gunung bawah laut setinggi 3.109 meter di Samudra Pasifik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved