Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong-un kemarin bersidang bersama para pejabat tingginya, menyusul akan berakhirnya batas waktu bagi Amerika Serikat untuk memulai kembali perundingan senjata nuklir.
Perundingan soal pelucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea saat ini buntu sejak gagalnya rencana perundingan kedua antara Kim dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi awal 2019.
Rapat itu terjadi di tengah spekulasi baru, yaitu Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua. Rudal itu disebut Kim sebagai ‘hadiah Natal’ untuk Washington.
Kantor berita KCNA menyatakan rapat itu membahas antara lain soal sikap independen antiimperialis yang transparan dan upaya Partai Pekerja Korut untuk membangun pertahanan nasional.
Pekan lalu, Kim juga telah mendiskusikan soal peningkatan kemampuan militer Korut bersama para petinggi militer. Semuanya akan disampaikan pada pidato 1 Januari yang merupakan peristiwa penting di Korut.
Pyongyang sudah melakukan serangkaian uji statis di Pangkalan Roket Sohae bulan ini. Kemudian ada pula beberapa peluncuran rudal--sebagian, menurut Jepang dan negara lain, ialah roket balistik.
Korut saat ini terkena sanksi berat dari PBB dan AS akibat program nuklirnya. Frustrasi muncul di kubu Korut akibat sanksi-sanksi itu tidak dicabut, meski mengaku sudah melakukan moratorium uji coba nuklir dan rudal balistik antarbenua. Para sekutu Korut, seperti Rusia dan Tiongkok telah mengusulkan agar PBB mencabut sanksi supaya ketegangan di Semenanjung Korea menurun.
Hong Min selaku peneliti senior di Korea Institute for National Unification menyatakan, rapat itu bisa jadi merupakan cara Pyongyang mengumumkan soal ‘perubahan kebijakan yang besar’ terkait dengan pendekatannya kepada Amerika Serikat.
Media massa di Korut pada awal bulan ini sudah memajang foto Kim yang menunggang kuda di sebuah pegunungan keramat. Para pengamat menyebut foto itu mungkin mengindikasikan bakal munculnya sebuah pengumuman penting.
Sementara itu, Presiden Trump yakin AS siap menangkal semua ‘kejutan’ yang akan diberikan Korut. Di sisi lain, mantan penasihat keamanan AS, John Bolton, mengecam cara Trump menangani Korut. Bolton menyatakan Korut ialah ancaman serius. (AFP/Hym/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved