Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

DPR AS Panggil Bolton dalam Upaya Pemakzulan Trump

Fajar Nugraha
31/10/2019 07:30
DPR AS Panggil Bolton dalam Upaya Pemakzulan Trump
John Bolton(AFP/Win McNamee/Getty Images)

MANTAN penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton telah diminta memberikan kesaksian di hadapan sidang pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Komite yang dipimpin (Partai) Demokrat, yang melakukan penyelidikan, telah meminta Bolton untuk bersaksi pada 7 November,” kata wartawan The New York Times, mengutip seseorang sumber, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (31/10).

“Pengacara Dewan Keamanan Nasional John Eisenberg dan wakilnya Michael Ellis, juga telah diminta hadir pada sidang Senin,” kata wartawan itu melalui Twitter.

Sebelumnya, DPR AS akan mengadakan pemungutan suara formal untuk kali pertama dalam penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump.

Upaya pemungutan suara bertujuan untuk mendorong kembali kritik yang dilontarkan Partai Republik bahwa penyelidikan pemakzulan terhadap Trump cacat hukum.

Baca juga: Saksi Baru Kasus Pemakzulan Makin Pojokkan Trump

Pemungutan suara diyakini akan meloloskan resolusi, karena mayoritas dari 228 anggota DPR asal Demokrat mendukung pemakzulan Trump.

Langkah pemungutan suara menetapkan prosedur untuk dengar pendapat terbuka bagi masyarakat AS, mengesahkan pengungkapan transkrip, dan pengiriman bukti ke Komite Kehakiman agar mereka dapat mempertimbangkan pasal-pasal potensial untuk pemakzulan.

Hakim federal AS menyatakan penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump yang dilakukan Komite Yudisial DPR AS bersifat legal dan sesuai aturan hukum.

Penetapan status legal penyelidikan pemakzulan Trump oleh Hakim Beryl A Howell dituangkan dalam opini setebal 75 halaman yang dirilis pada Jumat (25/10).

Putusan Howell didasarkan pada permohonan Komite yang meminta sejumlah bukti dari hasil investigasi pengacara khusus Robert Mueller terkait dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan umum AS 2016.

Penyelidikan pemakzulan Trump dipicu informasi dari seorang pembocor rahasia atau whistleblower yang menyebut Trump telah meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk memeriksa Hunter Biden, anak dari mantan wakil presiden AS Joe Biden.

Trump diduga meminta Zelenskiy menyelidiki Hunter untuk mencoreng citra Joe Biden -- kandidat utama Demokrat untuk pemilu 2020. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya