Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEPOLISIAN Inggris menyatakan 39 jenazah, yang ditemukan dalam sebuah kontainer yang dibawa truk di dekat London, berkebangsaan Tiongkok. Ke-31 di antara mereka ialah laki-laki dan sisanya perempuan.
“Kemungkinan semuanya berkebangsaan Tiongkok,” ungkap sumber dari kepolisian wilayah Essex, kemarin.
Polisi juga membenarkan telah menggeledah tiga rumah di Irlandia Utara sebagai bagian dari penyelidikan kasus ini.
Semuanya diduga terkait dengan sang sopir truk, yaitu pria berusia 25 tahun yang ditangkap di wilayah Grays, sebelah timur London. Identitas pria itu masih disembunyikan.
“Pria itu ditangkap dengan dugaan terlibat upaya pembunuhan,” ujar polisi.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan stafnya di kedutaan di London telah mendatangi lokasi untuk ‘memverifikasi situasi'.
Kontainer itu dikatakan dibawa oleh feri dari pelabuhan Zeebrugge, Belgia, menuju wilayah Purfleet di sisi Sungai Thames, Inggris. Pelayaran ini memakan waktu 9 sampai 12 jam, sementara truk pembawanya datang dari Irlandia Utara.
Kapal itu merapat Rabu (23/10) siang. Truk pun meninggalkan tempat itu sekitar 30 menit kemudian. Polisi lalu dipanggil ke kawasan industri Waterglade sore harinya.
Aparat keamanan Belgia telah melakukan penyelidikan tersendiri. Mereka membenarkan kontainer itu pernah disimpan di Zeebrugge, pelabuhan tersibuk di Belgia. “Belum jelas kapan para korban disimpan dalam kontainer dan apakah kejadiannya berlangsung di Belgia,” ungkap pejabat kejaksaan Belgia.
Kasus ini telah menggemparkan Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson menggambarkannya sebagai sebuah ‘tragedi luar biasa’.
Kejadian ini juga membuat perhatian terarah kepada kasus perdagangan manusia dan upaya mencegah pendatang ilegal masuk ke Inggris. (AFP/Hym/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved