Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Republik Demokratik Kongo (DRC) akan memperkenalkan vaksin kedua pada bulan depan untuk memerangi virus Ebola yang telah menewaskan lebih dari 2.100 orang di negara itu.
Pengumuman itu datang ketika kelompok amal medis Doctors Without Borders (MSF) menuduh WHO menjatah vaksin Ebola pertama di DRC.
"Otoritas kesehatan di Republik Demokratik Kongo telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan vaksin Ebola eksperimental kedua yang diproduksi Johnson & Johnson mulai pertengah-an Oktober," kata WHO.
"Vaksin ini akan diberikan berdasarkan protokol yang disetujui untuk populasi berisiko yang ditargetkan di daerah yang tidak memiliki transmisi Ebola aktif sebagai alat tambahan untuk memperluas perlindungan terhadap virus," tambah organisasi itu.
"Vaksin kedua ini akan membantu memastikan bahwa kami memiliki potensi alat tambahan untuk mencegah perluasan wabah dan juga alat potensial untuk melindungi populasi sebelum wabah menghantam daerah yang berisiko," ungkap Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika
Wabah Ebola yang sedang berlangsung ialah yang terburuk kedua dalam sejarah setelah lebih dari 11.000 orang terbunuh di Guinea, Sierra Leone, dan Liberia antara 2014 dan 2016.
Jatah vaksin
Sebelumnya, MSF menyerukan pembentukan komite koordinasi internasional independen untuk menjamin transparansi manajemen stok vaksin dan berbagi data.
Badan amal medis itu juga menyebut masalah kekurangan vaksin tidak dapat menjadi alasan rendahnya jumlah orang yang divaksinasi.
Sekitar 225.000 orang telah menerima vaksinasi Ebola yang diproduksi raksasa farmasi Jerman, Merck, sejak 8 Agustus 2018. "Tetapi jumlah tersebut tetap tidak cukup," menurut MSF.
"(Biasanya) Hingga 2.000-2.5000 orang dapat divaksinasi setiap hari. Bandingkan dengan 50-1.000 orang saat ini," kata Direktur Operasi MSF Isabelle Defourny. (AFP/Hym/X-11)
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
MUNCULNYA virus baru dengan nama HKU5-CoV-2. Virus corona baru itu ditemukan di Tiongkok. Kenali ciri-ciri virus HKU5-CoV-2 dan fakta-faktanya
Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif.
Virus Marburg adalah patogen yang sangat menular dan mematikan dengan tingkat kematian hingga 88%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved