Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson kemarin kembali menghadapi tantangan di parlemen soal rencana Brexit. Sebelumnya, Johnson juga kalah dalam pemungutan suara di parlemen terkait dengan janjinya membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada Oktober mendatang tanpa mengeluarkan biaya apa pun.
Pemimpin Partai Konservatif itu mengatakan menginginkan pemilihan umum awal pada 15 Oktober jika anggota parlemen memilih melawannya lagi dan memaksanya untuk meminta perpanjangan tiga bulan untuk Brexit dari Uni Eropa dengan undang-undang baru.
"Saya tidak akan pernah membiarkan itu," kata Johnson yang menyebut rancangan undang-undang itu sebagai RUU penyerahan.
Johnson berpendapat ancamannya untuk membawa Inggris keluar dari UE dengan atau tanpa kesepakatan 'perceraian' pada 31 Oktober pada akhirnya akan memaksa 27 pemimpin blok lainnya untuk menyetujui persyaratan yang lebih baik.
Sementara itu, para kritikusnya menentang dengan menyebut Johnson berisiko membahayakan negara karena kerusakan ekonomi yang akan ditimbulkan setelah hampir setengah abad memiliki hubungan dekat dengan tetangga terdekat Inggris.
Komisi Eropa juga mengatakan risiko Brexit tanpa kesepakatan telah meningkat. Uni Eropa memperingatkan pihaknya tidak melihat alternatif dari kesepakatan penarikan saat ini.
Memberontak
Johnson menderita kekalahan di parlemen pekan ini ketika ia kehilangan suara mayoritas. Kalangan Partai Konservatif yang memberontak juga bergabung dengan anggota parlemen oposisi dalam pemungutan suara untuk menentang rencana keluarnya Inggris dari UE tanpa kesepakatan.
"Penghinaan bagi Johnson ketika penentang Tory berbalik melawannya," tulis surat kabar Guardian. Sementara itu, The Independent menulis, "Johnson kehilangan kendali."
Namun, Daily Express yang sangat eurosceptic menuduh anggota parlemen memilih 'untuk mengkhianati Brexit". (AFP/Hym/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved