Trump Desak Perusahaan-Perusahaan AS Keluar dari Tiongkok

Antara
24/8/2019 20:30
Trump Desak Perusahaan-Perusahaan AS Keluar dari Tiongkok
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump(AFP)

PRESIDEN Donald Trump pada Jumat (23/8) waktu setempat mendesak perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk keluar dari Tiongkok setelah Beijing menyatakan akan memberlakukan tarif balasan senilai US$75 miliar (sekitar Rp1,07 kuadriliun) atas barang-barang dari Amerika Serikat.

Pergerakan itu memicu ketakutan bahwa perang dagang yang memanas di antara AS dan Tiongkok akan menyebabkan perekonomian global jatuh ke dalam resesi.

Trump mengatakan di Twitter bahwa ia akan mengambil langkah untuk menanggapi rencana terbaru Beijing tersebut soal pengenaan tarif.       

Presiden AS selama ini menuduh Tiongkok melakukan praktik perdagangan yang tidak adil. Ia juga berupaya mencapai kesepakatan yang akan menyeimbangkan hubungan kedua negara dan dengan memberi keuntungan bagi perusahaan dan tenaga kerja AS.  

"Kita tidak memerlukan Tiongkokdan, terus terang saja, kita akan lebih baik tanpa mereka. Uang dengan jumlah sangat besar yang dikumpulkan dan dicuri oleh Tiongkok dari Amerika Serikat, setiap tahun, selama berpuluh-puluh tahun, akan dan harus dihentikan," cuit Trump.  


Baca juga: Erdogan Pastikan Kunjungi Indonesia Awal Tahun Depan


"Perusahaan-perusahaan hebat kita, karena itu, diperintahkan untuk segera mencari alternatif selain Tiongkok, termasuk dengan membawa kembali perusahaan-perusahaan Anda ke tanah air dan membuat produk-produk di AS."  

Belum ada kejelasan soal kewenangan hukum apa yang akan digunakan Trump untuk mewajibkan perusahaan AS menghentikan kegiatan di Tiongkok atau berhenti menggunakan produk dari negara itu.

Trump juga mengatakan bahwa ia memerintahkan perusahaan layanan pengiriman seperti FedEx, Amazon.com Inc, UPS dan Layanan Pos AS untuk menemukan dan menolak semua pengiriman obat bius pereda rasa nyeri ke Amerika Serikat.

Tiongkok pada Jumat mengatakan akan menerapkan tarif balasan senilai US$75 miliar atas barang-barang AS, dengan pertama kalinya mengincar minyak mentah. Tiongkok juga menyatakan akan memperbarui pajak-pajak hukuman atas produk otomotif buatan AS. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya