Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Korea Utara Luncurkan 2 Proyektil tak Dikenal

Tesa Oktiana Surbakti
16/8/2019 20:00
Korea Utara Luncurkan 2 Proyektil tak Dikenal
Korea Utara Luncurkan 2 Proyektil tak Dikenal(AFP KCNA via KNS)

KOREA Utara menembakkan dua proyektil tidak dikenal ke arah laut pada Jumat (16/8). Laporan itu diungkapkan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, menyusul serangkaian peluncuran serupa oleh Pyongyang dalam beberapa waktu terakhir.

Tembakan hari ini menjadi peluncuran keenam sejak bulan lalu. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyebut serangkaian peluncuran senjata sebagai peringatan serius terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Latihan antar dua negara dimulai awal Agustus.

Baca juga: Indonesia Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim dengan Pasifik

Pyongyang konsisten menyatakan protes atas latihan militer gabungan, yang dinilai memiliki motif invaso. Akan tetapi di masa lalu, latihan serupa menghindari uji coba senjata ketika manuver berlangsung.

Militer Korea Selatan mengungkapkan proyektil tersebut ditembakkan dari wilayah Tongchon, Provinsi Kangwon, ke arah Laut Timur, yang juga dikenal Laut Jepang.

"Militer sedang memantau situasi, apabila terdapat peluncuran susulan. Tentunya kami tetap bersiaga," bunyi pernyataan kepala staf gabungan.

Uji coba senjata terbaru mengemuka, ketika Komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai menekankan Pyongyang menepis pandangan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, terkait unifikasi. Mereka menyebut tidak perlu lagi pembicaraan dengan Korea Selatan.

Dalam pidato peringatan ulang tahun kemerdekaan Korea dari pemerintahan jepang periode 1910-1945, Moon memaparkan tujuan perdamaian dan unifikasi pada 2045. Walaupun, masa jabatan tunggalnya selama lima tahun berakhir pada 2022.

"Pidatonya (Moon) layak mendapat komentar sebagai "pidato peringatan bodoh". Kami tidak memiliki niat untuk berunding dengan otoritas Korea Selatan. Apalagi untuk duduk bersama mereka," tegas pemerintah Korea Utara dalam pernyataan resmi.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebut sikap Korea Utara tidak konsisten dengan semangat perjanjian antar-Korea. Termasuk, Deklarasi Panmunjom yang ditandatangani Moon dan Kim pada April 2018.

"Kami ingin memperjelas, bahwa pandangan otoritas Korea Utara tidak berkontribusi meningkatkan hubungan antar-Korea," tukas seorang pejabat kementerian.

Latihan militer gabungan AS-Korea Selatan berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kadarnya dikurangi untuk meredam ketegangan dengan Korea Utara. Namun, pekan lalu, Pyongyang mengancam peningkatan uji coba senjata, menyusul latihan gabungan terbaru antara Seoul dan Washington.

Baca juga: PM India Berkeras soal Kashmir

Belum lama ini, Moon tampaknya mengecilkan uji coba senjata Korea Utara. Dia bahkan menyoroti potensi proyek ekonomi antar-Korea, sebagai strategi mengatasi perang dagang Korea Selatan dengan Jepang. Kalangan pengamat mengkritisi sikap Moon yang disebut memiliki "fantasi perdamaian".

Jenis proyektil yang diluncurkan pada Jum'at ini belum diketahui pasti. Akan tetapi, Seoul menggambarkan sebagian besar peluncuran ialah rudal balistik jarak pendek. Di lain sisi, Pyongyang menyatakan beberapa senjata yang ditembakkan berupa sistem roket kaliber besar. Padahal di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, Korea Utara dilarang meluncurkan rudal balistik. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya