Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Uji Coba Senjata Baru Korut Dapat Restu Tak Resmi AS

Ihfa Firdausya
11/8/2019 16:45
Uji Coba Senjata Baru Korut Dapat Restu Tak Resmi AS
Uji coba rudal terbaru Korut(AFP/KCNA via KNS)

KANTOR berita pemerintah Korea Utara (KCNA) pada Minggu (11/8) menyebut rudal yang diluncurkan Sabtu (10/8) kemarin merupakan "senjata baru" yang dikembangkan Korut. Peluncuran itu turut disaksikan oleh Pemimpin mereka, Kim Jong Un.

Surat kabar resmi Rodong Sinmun memuat beberapa foto yang menunjukkan Kim sedang menyeringai lebar. Ia juga terlihat didampingi oleh para pembantunya saat mengamati uji coba itu.

Para pejabat pertahanan di Seoul, Korea Selatan mengatakan Pyongyang menembakkan dua rudal balistik jarak pendek. Rudal tersebut melesat sejauh 400 kilometer sebelum jatuh di lautan antara semenanjung Korea dan Jepang.

Peneliti di Institute for Far Eastern Studies Kim Dong-Yub mengatakan rudal balistik jarak pendek itu merupakan bagian dari modernisasi kemampuan militer Pyongyang.

Menurutnya, sistem itu berbiaya rendah tetapi memiliki efisiensi tinggi. Tujuannya adalah "melumpuhkan sistem pertahanan rudal di Korea Selatan,” ujar Kim Dong-yub.

Baca juga : Korut Kembali Tembakkan Rudal

Peluncuran hari Sabtu adalah uji coba kelima Korut dalam dua minggu terakhir. Hal itu dilakukan Korut untuk memprotes latihan militer bersama yang berlangsung antara Korsel dan AS. Latihan tersebut selalu membuat Pyongyang marah.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh KCNA, Minggu (11/8), Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan, penolakan Korsel untuk membatalkan latihan bersama dengan AS telah secara efektif mengacaukan prospek pembicaraan masa depan dengan Seoul.

"Mereka lebih baik mengingat bahwa dialog ini akan diadakan secara ketat antara Korea Utara dan AS, bukan antara Korea Utara dan Selatan," katanya.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump bertekad untuk mengamankan perjanjian denuklirisasi dengan Korea Utara menjelang pemilihan presiden AS tahun depan.

Di tengah uji coba rudal yang berkelanjutan, Trump tampak enggan mengkritik kebijakan Kim Jong-Un

Jumat (9/8) lalu, presiden AS itu menganggap enteng serangkaian uji coba rudal Korut.

"Saya akan mengatakannya lagi. Tidak ada uji coba nuklir. Uji coba rudal semuanya jarak pendek. Tidak ada uji coba rudal balistik, tidak ada rudal jarak jauh," kata Trump.

Trump juga mengatakan pada Sabtu (10/8) bahwa Kim, melalui surat, telah menyatakan kesediaannya untuk bertemu dan melanjutkan negosiasi setelah latihan AS-Korsel usai.

Kim juga menawarkan "permintaan maaf kecil untuk menguji rudal jarak pendek," kata pemimpin AS itu.

Ia mengatakan uji coba rudal Korut akan berakhir setelah latihan militer selesai pada 20 Agustus.

Analis di Asan Institute for Policy Studies di Seoul, Shin Beon-Chul mengatakan sikap Trump yang menyepelekan peluncuran itu turut mendukung uji coba rudal.

"Jika Kim merasa uji coba rudal dapat membahayakan momentum dialog, dia akan menahan diri. Tetapi sekarang, seolah-olah Korea Utara memiliki izin untuk menembakkan rudal jarak pendek," kata Shin kepada AFP.

Kementerian luar negeri di Pyongyang juga mengatakan komentar Trump telah secara efektif mengakui "hak pertahanan diri" Korea Utara sebagai negara berdaulat untuk melakukan uji coba rudal "kecil". (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya