Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Megawati Sebut Dialog Konstruktif Jalan bagi Perdamaian Dunia

Insi Nantika Jelita
08/7/2019 15:30
Megawati Sebut Dialog Konstruktif Jalan bagi Perdamaian Dunia
Presiden kelima RI Megawati berbicara di acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University.(Istimewa)

PRESIDEN kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, pada prinsipnya, musyawarah mufakat dan dialog konstruktif menjadi cara untuk menyelesaikan segala pertentangan demi mewujudkan perdamaian dunia.

Hal itu disampaikan Megawati, dalam pidato kunci (keynote speech) di acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7).

Megawati mengatakan isu perdamaian menghangat biasanya seiring isu adu kekuatan yang terjadi di antara negara-negara yang dinilai maju dalam pertumbuhan ekonomi.

"Dalam forum ini, saya ingin mengajukan pertanyaan, yaitu 'siapakah sebenarnya yang hendak dihancurkan di abad 21 ini?' Inikah arti kemerdekaan yang dengan susah payah telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa kita? Apakah teknologi diciptakan untuk menyulut peperangan atau sebenarnya untuk memperkokoh perdamaian?," ucap Megawati dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (8/7)

Baca juga: Megawati Minta Kader PDIP tidak Euforia Sambut Putusan MK

Padahal, menurutnya, dunia juga telah mengalami berbagai contoh kesengsaraan yang diakibatkan perang. Dari perang dunia, konflik Semenanjung Korea, konflik di Timur Tengah, dan lainnya. Begitu banyak juga inisiatif baik perdamaian lewat Konferensi Asia Afrika 1955, Gerakan Non-Blok, hingga kerja-kerja PBB.

Prinsip pertama yang disampaikan Megawati, semua harus selalu ingat bahwa Bumi yang kita diami ini hanyalah satu.

"Maka kita sendirilah yang harus menjaga dan melestarikannya," kata Megawati.

Hal kedua, semua harus menyadari jika setiap pertentangan selalu dimaknai sebagai perang, pertentangan tersebut pasti akan berujung dengan bahaya bagi peradaban manusia.

Dalam konteks itu, nasib umat manusia tidak dapat ditentukan oleh hanya segelintir bangsa atau golongan yang merasa dirinya besar dan kuat, paling benar dan suci. Setiap bangsa, sekecil apapun, berhak bersuara.

"Dan suara sekecil apapun, berhak untuk didengar dalam upaya keamanan dan perdamaian dunia," kata Megawati.

Pesan berikutnya, jika bersepakat menciptakan perdamaian dunia, lenyapkanlah sebab-sebab pertikaian dan ketegangan. Dunia akan merasa damai bila sebab-sebab peperangan dilenyapkan. Jika segala kebencian, permusuhan dan keserakahan dilenyapkan.

"Lenyapkan semua itu dengan dialog konstruktif. Lenyapkan semua itu dengan musyawarah mufakat, temukan dan putuskan prinsip-prinsip yang disetujui secara bersama untuk menyelesaikan pertentangan," tandasnya.

Selain Megawati, di forum ini turut hadir juga mantan Perdana Menteri Singapura yang sekaligus pimpinan delegasi Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menlu Rusia Igor Ivanov. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik