Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

G-20 Sepakati Perdagangan yang Bebas dan Adil

(Yan/Mal/X-8)
30/6/2019 08:20
 G-20 Sepakati Perdagangan yang Bebas dan Adil
KTT G20 OSAKA JEPANG: Presiden Joko Widodo (depan, tiga kiri) melambaikan tangan( FOTO ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/)

PARA pemimpin negara yang tergabung dalam G-20 sepakat perlunya kebijakan perdagangan yang bebas, adil, dan tidak diskriminatif. Demikian kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang, kemarin.

Berbicara setelah memimpin KTT, Abe menegaskan bahwa seluruh negara anggota telah menyetujui kesepakatan tersebut untuk dimasukkan komunike bersama. Menurutnya, para pemimpin negara juga menemukan landasan bersama tentang perubahan iklim, tetapi masih ada perbedaan besar dalam pandangan para anggota.

"Ekonomi global terus menghadapi risiko penurunan karena ketegangan perdagangan masih berlanjut. Pemimpin G-20 sepakat tentang perlunya negara-negara anggota untuk memelopori pertumbuhan ekonomi global yang kuat sambil berdiri untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan," ujarnya dalam konferensi pers.

Menurut Abe, sangat penting bagi setiap negara untuk menikmati perdagangan bebas dan adil. "G-20 menyetujui prinsip-prinsip dasar yang memastikan perdagangan bebas, adil, nondiskriminatif, serta pasar terbuka dan lapangan yang setara untuk semua negara."

Presiden Jokowi yang hadir pada KTT G-20 terus menyampaikan gagasan konstruktif. Pada sesi III bertema Addressing inequalities and realizing an inclusive and sustainable world, kemarin, dia mengangkat isu soal akses pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

Presiden menegaskan perlunya penyesuaian sistem pendidikan saat ini yang menurutnya masih mengikuti pola lama. Padahal, di era digital seperti sekarang, ada perubahan pola, mental, dan pergaulan anak-anak di abad ke-21.

Terkait dengan partisipasi perempuan, Jokowi mengatakan bahwa peran perempuan di bidang ekonomi, politik, dan kehidupan bermasyarakat masih jauh dari potensi yang ada. Padahal, di era digitalisasi dan globalisasi, perempuan bisa lebih unggul daripada pria. "Perempuan lebih rajin, lebih tekun, lebih detail, lebih sabar, dan lebih team work," ucapnya.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengatakan, ke depan pemerintahannya akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia. (Yan/Mal/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik