Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

UEA Laporkan Investigasi Serangan Tanker ke Dewan Keamanan PBB

Tesa Oktiana Surbakti
06/6/2019 17:30
UEA Laporkan Investigasi Serangan Tanker ke Dewan Keamanan PBB
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton.(Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)

UNI Emirat Arab (UEA) bersama Arab Saudi dan Norwegia menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (6/6) waktu setempat. Laporan berkaitan temuan dari investigasi serangan terhadap kapal tanker minyak di lepas pantai UEA.

Amerika Serikat (AS) menuding Iran berada di balik serangan tersebut. Insiden yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran. Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, menyebut bahan peledak dari Iran kemungkinan digunakan dalam sabotase.

Baca juga: 3.700 Masyarakat Indonesia Nikmati Ketupat Sayur KBRI Singapura

Dalam pertemuan informal di misi UEA ke PBB, para duta besar Dewan Keamanan PPB akan mendapatkan informasi terkait sejumlah bukti yang ditemukan selama penyelidikan. Sebelumnya, Iran dengan tegas menepis tuduhan berperan dalam sabotase empat kapal tanker, yakni dua berbendara Arab Saudi, dan sisanya berbendara Norwegia, berikut UEA.

Arab Saudi menyatakan serangan itu berdampak pada keselamatan navigasi internasional, dan keamanan pasokan minyak global. Serangan terjadi di perairan teritorial UEA, bagian timur Pelabuhan Fujairah, yang menjadi terminal ekspor minyak di Laut Oman.

"Siapapun di Washington sudah tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Empat taker diserang menggunakan bahan peledak yang diyakini bersumber dari Iran," pungkas Bolton saat berkunjung ke Abu Dhabi pekan lalu.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menekankan Iran berupaya menaikkan harga minyak, ketika US berupaya menghentikan ekspor minyak mentah Iran. Ketegangan regional meningkat, sejak pemerintahan Doanld Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Secara sepihak, AS menarik diri dari perjanjian nuklir 2015, yang meringankan sanksi internasional kepada Iran, sebagai imbalan pembatasan program nuklir.

Washington telah mengirimkan kapal induk penyerang dan pembom berkemampuan nuklir ke wilayah Teluk. Namun, Trump mengatakan pihaknya tidak ingin berperang. Adapun Bolton siap memberikan bukti kepada Dewan Keamanan PBB, terkait keterlibatan Iran dalam serangan sejumlah tanker. Akan tetapi, sejuah ini belum ada permintaan AS untuk mengadakan pertemuan. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya