Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DIASPORA Milan atau masyarakat Indonesia di Luar Negeri yang tinggal di Milan, Italia, menginisiasi Gerakan Cinta NKRI. Gerakan ini bertujuan mendorong masyarakat diaspora untuk secara aktif memperhatikan dan sekaligus terlibat dalam penguatan ikatan NKRI yang berlandaskan Pancasila di dalam negeri.
NKRI yang berlandaskan Pancasila dalam spirit Bhinneka Tunggal Ika dan yang terwujud dalam UUD NRI 1945 harus diyakini sebagai warisan yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia terutama bagi generasi sekarang dan generasi-generasi mendatang. Hanya dengan memegang teguh Pancasila yang berBhinneka Tunggal Ika, NKRI akan terus ada.
Inisiasi Gerakan cinta tanah air dalam diaspora ini merupakan kesimpulan yang tumbuh dalam diskusi kebangsaan di Cafe A Tavola Milan, Rabu malam (29/5) atau Kamis dini hari WIB.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim dan Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) AM Putut Prabantoro, yang juga Alumnus Lemhannas RI PPSA XXI dan dipandu oleh Maria Ardianingtyas.
Menurut Hermawi Taslim, bangsa Indonesia dimanapun berada mempunyai hubungan batin yang erat dengan tanah airnya.
Masyarakat diaspora mempunyai kewajiban menjaga Pancasila agar terus hidup dan tidak diganti oleh nilai-nilai lain yang berasal dari luar negeri, apalagi yang bertentangan dengan Pancasila.
"Pilpres adalah bagian dan tahapan yang harus dilewati dalam demokrasi. Namun jika pilpres membuat yang dekat jadi jauh, ada konflik karena ada perbedaan pilihan politik, adalah tanggung jawab kita bersama untuk memulihkannya. Biarlah MK menangani sengketa hasil pemilu itu dan aparat penegak hukum menyelesaikan dugaan pelanggaran hukum lainnya. Kita tidak perlu menambah persoalan, misalnya dengan ikut-ikutan mengadukan orang lain yang diduga melakukan pelanggaran hukum terkait pemilu. Kita bangun kembali persaudaraan serta persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa. WNI di luar negeri bisa melakukan penguatan terus terhadap NKRI, baik melalui kehidupan sehari-hari maupun cara lain,” ujar Hermawi, yang juga Ketua Umum Forkoma PMKRI (Forum Komunikasi Alumni PMKRI).
Baca juga : Diaspora Indonesia Apresiasi Negara melalui Kemenristekdikti
Hermawi Taslim menegaskan, pentingnya masing-masing masyarakat diaspora juga menjalankan fungsi diplomasi bagi negara dan bangsa. Dan sebaliknya para pejabat terkait perlu memberi perhatian lebih kepada masyarakat diaspora.
Sementara Putut Prabantoro menegaskan, kekuatan Indonesia terletak pada Sila Ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Jika bangsa lain ingin menguasai Indonesia, persatuan Indonesia yang harus dihancurkan terlebih dulu. Dan, bangsa Indonesia dapat melihat pilpres 2019 berdampak pada Sila Ketiga tersebut.
Oleh karena itu, adalah tanggung jawab bangsa Jndonesia termasuk masyarakat diaspora Indonesia untuk menginisiasi Cinta Tanah Air.
"Oleh Pancasila, kita sudah diajari pola komunikasi yang harusnya terjadi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hikmat Kebijaksanaan dalam Sila Keempat sebenarnya merupakan pola komunikasi yang harusnya terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini dilatarbelakangi oleh manjemuknya bangsa Indonesia, " ujar Putut Prabantoro, yang juga Ketua Presidium ISKA (Ikatan Sarjana Katolik Indonesia) Bidang Komunikasi Politik.
Ditambahkan lebih lanjut oleh Putut Prabantoro, kesalahan dalam komunikasi yang tidak sesuai dengan Sila Keempat adalah memunculkan politik identitas yang berlatarbelakang pada pilihan politik, kepentingan pribadi, dan kepentingan kelompok. Hal itu akan melemahkan dan bukan tidak mungkin memghancurkan sila ketiga.
Oleh karena itu Forum Diaspora Milan yang antara lain dihadiri oleh Ketut Niken Aprilia (Konsultan Bisnis) Rieska Wulandari (wartawan), Janet Lim (Ketua PPI Milan) dan Mohammad Rumi Djalil (Pengusaha) mengusulkan, masyarakat diaspora Indonesia mengambil peran aktif untuk memperkuat ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Caranya adalah terus menerus dan tanpa mengenal lelah menyuarakan toleransi dan keberagaman, gotong royong, Indonesia yang indah dan masyarakatnya yang ramah.
Sementara itu Tatik Mulyani dan Yuth Marzuki, WNI yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Italia, mengungkapkan, tidak mudah untuk mempertahankan kecintaan kepada Indonesia, khususnya kepada anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan campur, berbeda bangsa.
Apalagi, tak ada kepastian masa depan yang lebih baik di Indonesia, sementara di negara lain mereka mendapatkan jaminan sosial yang lebih baik dan nyata. Tak sedikit anak-anak hasil perkawinan berbeda bangsa itu tak memilih jadi WNI.
Walaupun bukan WNI, atau disebut setengah warga Indonesia, papar Tatik, mereka tetap mencintai Indonesia. Bahkan, tidak sedikit yang tetap mengabarkan keindahan Indonesia, tidak hanya kekayaan alamnya, tetapi juga relasi antarwarga Indonesia.
"Lebih baik setengah Indonesia, tetapi tetap ikut menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga NKRI," tegasnya. (RO/OL-8)
Bukan sekadar peringatan sejarah, Asyura 2025 serukan solidaritas bagi Palestina dan janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jaga NKRI! Temukan tantangan persatuan & strategi memperkuatnya. Artikel ini wajib dibaca untuk Indonesia yang solid!
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mantan narapidana teroris dan pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Sulawesi menyatakan membubarkan diri dan kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
PERAN aktif generasi muda dalam proses pembangunan harus terus ditingkatkan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan yang kita miliki.
Inche Abdoel Moeis adalah pejuang nasionalis tanpa pamrih, yang berjuang dari Kalimantan Timur dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
DUA pekerja bangunan yang tewas saat dilakukan pembongkaran gedung di Jepang barat daya teridentifikasi sebagai pekerja magang asal Indonesia berusia 23 tahun dan pria Jepang berusia 41 tahun.
Kebijakan visa cascade itu tak sekadar mempermudah kunjungan WNI ke Uni Eropa, tapi juga melancarkan upaya untuk berinvestasi, belajar, dan berjejaring.
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Abraham Sridjaja mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membebaskan selebgran asal Indonesia yang ditahan oleh pemerintah Myanmar.
Indonesia bisa melihat Filipina yang dinilai memiliki sistem tanggap darurat yang lebih cepat untuk melindungi para pekerja migrannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved