Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PEMERINTAH Meksiko menyatakan kedutaan besar di Venezuela siap melindungi anggota parlemen oposisi. Salah satunya ialah Franco Manuel Casella. Namun, Meksiko berupaya untuk tidak campur tangan dalam krisis berkepanjangan Venezuela.
"Sejalan dengan misi diplomatiknya, pemerintah Meksiko menerima Wakil Majelis Nasional, Franco Manuel Casella, di kantor kedutaan Caracas. Untuk melindungi dan menjamin keselamatannya," bunyi keterangan Kementerian Luar Negeri Meksiko.
Baca juga: Ulang Tahun ke-77, Wapres Dapat Kejutan di Swiss
Kementerian menegaskan komitmen pemerintah Meksiko untuk menghormati, melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia (HAM) semua orang. Terlepas dari adanya kedekatan politik.
Pemerintah Meksiko juga menekankan kembali posisi non-intervensi dalam konflik Venezuela, sebagaimana dipertahankan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador.
"Pemerintah Meksiko mempertahankan posisi non-intervensi, keterbukaan untuk berdialog dan komitmen tegas kami untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi damai," lanjut pernyataan tersebut.
Tidak seperti negara-negara Amerika Latin besar lainnya, seperti Argentina, Brasil dan Kolombia, yang mengakui Juan Guaido sebagai presiden interim Venezuela. Meksiko masih berpegang terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Baca juga: Pascaaksi Teror Selandia Baru, Facebook Perketat Siaran Langsung
Guaido telah menentang otoritas Maduro sejak Januari 2019, sebab kemenangannya dalam pemilihan umum (pemilu) dinilai tidak sah. Pekan lalu, pemerintah Meksiko menyatakan keprihatian terkait penangkapan Wakil Majelis Nasional Venezuela, Edgar Zambrano. Dia terlibat dalam aksi pemberontakan militer terhadap Maduro, yang berujung pada kegagalan.
Majelis Konstituante pro-pemerintah, sebuah badan terpisah yang memegang kekuasaan penuh, melepaskan kekebalan hukum yang dimiliki 5 anggota parlemen oposisi. Keputusan itu tidak lepas dari partisipasi mereka dalam pemberontakan. Sejauh ini, totalnya mencapai 14 anggota parlemen. Beberapa anggota parlemen mencari perlindungan di kantor-kantor kedutaan, sedangkan yang lainnya melarikan diri ke Kolombia. (AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved