Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pemilu Filipina Diyakini Memperkuat Posisi Duterte

MI
13/5/2019 23:20
Pemilu Filipina Diyakini Memperkuat Posisi Duterte
Pemilihan umum di Filipina(AFP)

RAKYAT Filipina mengikuti pemilihan umum (pemilu) jangka menengah, yang diperkirakan semakin memperkuat posisi Presiden Rodrigo Duterte. Pesta demokrasi membuka jalan bagi Duterte untuk memenuhi janji pemberlakuan hukuman mati serta memperbarui konstitusi.

Lebih dari 18 ribu jabatan diperebutkan, termasuk setengah kursi majelis tinggi Senat, yang berfungsi sebagai benteng perlawanan beberapa kebijakan kontroversial Duterte. Di mata internasional, Duterte terkenal akan komentarnya yang cenderung kasar. Akan tetapi, dia sangat populer di tengah masyarakat Filipina yang menginginkan perubahan. Itu karena para pemimpin terdahulu dianggap gagal membenahi sejumlah persoalan.

Duterte hendak mengembalikan hukuman mati bagi penjahat obat-obatan terlarang. Itu merupakan upaya keras untuk melawan peredaran narkotika. Ribuan tersangka dan pecandu narkoba telah dihukum mati. Sekitar 61 ribu pemilih terdaftar memadati pusat-pusat pemungutan suara di Ibu Kota Manila, jelang dimulainya pemilihan pada pagi hari. "Saya memilih sejumlah kandidat yang didukung Presiden Duterte karena pemerintahannya menjalankan tugas dengan baik," tutur Myrna Cruz, 51.

Pembukaan jajak pendapat disertai dengan meletusnya kekerasan yang tergolong langka dalam persaingan berdarah Filipina demi mendapatkan jabatan terpilih. Setidaknya 20 orang dinyatakan tewas dan 24 orang lainnya luka-luka.

Pada Senin pagi, sembilan orang ditembak dan terluka selama bentrokan di tempat pemungutan suara di wilayah selatan Jolo. Kawasan tersebut merupakan rumah bagi pemberontak dan kelompok militan lokal yang kuat. Dengan memenangkan mayoritas Senat, akan memberikan dukungan legislatif kepada Duterte. Terutama untuk wacana kebijakan antikejahatan dan rencana merevisi undang-undang. Secara historis, 24 senator negara yang menjabat selama enam tahun, memiliki reputasi berpikir lebih terbuka daripada majelis rendah.

Kalangan oposisi memperingatkan bahwa hal itu mengarah pada batas masa jabatan tunggal untuk presiden. Hal itu memungkinkan Duterte untuk terpilih kembali, meskipun terdapat pernyataan berulang bahwa dirinya akan mundur di akhir masa jabatan. (AFP/Tes/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik