Puluhan Orang Terinfeksi HIV, Dokter di Pakistan Ditangkap

Tesa Oktiana Surbakti
03/5/2019 18:55
Puluhan Orang Terinfeksi HIV, Dokter di Pakistan Ditangkap
Seorang polisi Pakistan memegang borgol tangan(AFP)

SETIDAKNYA 90 orang termasuk 65 orang anak-anak di Pakistan, diyakini terinfeksi virus HIV. Seorang dokter diduga kuat menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi.

"Kami sudah menangkap seorang dokter, setelah menerima berbagai komplain dari otoritas kesehatan," ujar Kamran Nawas, kepala kepolisian setempat yang memimpin penyelidikan kasus di Larkana, wilayah selatan Pakistan.

"Selain itu, kami mendapat informasi bahwa sang dokter mengidap HIV," imbuhnya.

Otoritas berwenang pertama kali menemukan kasus infeksi HIV pekan lalu. Tepatnya setelah 18 anak-anak dari pinggiran kota dinyatakan positif terinfeksi virus HIV. Kondisi tersebut mendorong petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata, puluhan orang diketahui juga terinfeksi HIV.

"Dari sejumlah orang yang menjalani tes, lebih dari 90 orang dinyatakan HIV positif. Jumlah penderita anak-anak sekitar 65 orang," ujar pejabat kesehatan daerah di Larkana, Abdul Rehaman.


Baca juga: Potret Terbaru Leonardo da Vinci Muncul di Publik


Seorang pejabat pemerintah mengonfirmasi kasus wabah penyakit mematikan tersebut. Namun, mengungkapkan data yang sedikit berbeda. Otoritas berwenang menelusuri penyebaran wabah dari dokter tunggal, yang tampaknya menggunakan jarum suntik terkontaminasi kepada sejumlah pasien.

Menteri Kesehatan Provinsi Sindh, Azra Pechuco, membenarkan penangkapan sang dokter.

"Darah orangtua dari anak-anak yang terinfeksi juga diuji, tetapi hasilnya negatif," tutur Pechuco.

Sejak saat itu, otoritas berwenang menggencarkan upaya pengujian dan sosialisasi lebih besar.

Pakistan dianggap sebagai negara dengan prevalensi rendah untuk kasus HIV. Akan tetapi, penyakit ini cepat berkembang, mayoritas di antara pengguna narkoba dengan jarum suntik, pekerja seks dan pekerja migran yang kembali dari Teluk. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya