Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WARGA Negara Indonesia (WNI) di Budapest melaksanakan Pemilu dengan Lancar, Tertib dan Damai.
Pemilu yang diselenggarakan pada Sabtu (13?(0 dari pukul 08.00- 8.00 sangat ditunggu-tunggu oleh WNI di Hongaria, dari catatan terakhir di PPLN Budapest dari jumlah Surat Suara DPT+2% atau sebanyak 181 SS, tercatat sebanyak 178 terpakai.
Hal itu berarti sebanyak 178 pemilih hadir di TPS untuk memilih. Sementara dari Metode Pos, dari 155 Surat Suara yang dikirim hingga Minggu 14/4) sebanyak 136 sudah kembali ke PPLN Budapest.
Ketua PPLN Budapest M. Faisal Fadhil mengatakan,salah satu indikator dari suksesnya Pemilu adalah tingginya tingkat partisipasi pemilih atau voters turn out,
"Target partisipasi pemilih yang ditetapkan oleh KPU sebesar 77,5% dan dapat dilihat bahwa di Hungaria partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi kita sangat tinggi bahkan mendekati 95%," katanya dalam keterangan resmi.
Baca juga : Surat Suara Tercoblos tak Pengaruhi Pemungutan Suara Malaysia
Dubes RI untuk Hongaria yang baru saja menyerahkan Credentialnya 8 April Lalu, Y.M A.H Dimas Wahab beserta keluarga ikut memilih di TPS 001 sekitar pukul 10.00 CET, masyarakat sendiri sudah mulai memilih sejak pukul 08.00 CET.
Banyak kegiatan unik di TPS 001 Budapest, seluruh petugas PPLN dan KPPSLN mengenakan pakaian Nasional untuk menyelami makna Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda tetap satu Jua.
Para pemilih juga dihibur oleh Paduan Suara Libels (SMA Lima Belas Surabaya) yang kebetulan sedang berkompetisi di Budapest.
Karena Rasa Nasionalisme dan kemeriahan-kemeriahan di PPLN Budapest, tidak sedikit WNI para pemilih metode pos yang seharusnya tidak perlu datang ke TPS, justr datang, untuk bersilaturahmi, mengawasi jalannya Pemilu atau sekedar menikmati makanan ringan dan mengobrol mengenai Tanah Air tercinta pada acara Pemilihan Umum. (RO/OL-8)
Intip gaya outfit para selebritis Tanah Air saat menghadiri TPS dan menggunakan hak suara mereka.
SEJUMLAH mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di luar negeri terancam kehilangan hak pilihnya pada Pemilu 2024 karena gagal memproses izin pindah memilih di PPLN.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD sama-sama menyinggung soal kecurangan Pemilu 2024 pada 45 hari jelang 14 Februari 2024.
Sebagai contoh, jumlah TPSLN di Hong Kong yang sebelumnya ada 31 buah, berkurang menjadi 4 di dalam premis Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbeda pandangan dalam menyikapi nasib 62 ribu lebih surat suara yang telah terkirim.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk memitigasi potensi masalah yang timbul dalam proses pemungutan suara di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved