Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEPALA negosiator Uni Eropa untuk Brexit, Michel Barnier, menyatakan durasi penundaan batas waktu bergantung pada rencana yang diusulkan Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May. Hal itu akan dipaparkan dalam pertemuan puncak terkait krisis perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Pemimpin Inggris bergegas mengambil langkah diplomatik terakhir jelang pertemuan puncak darurat di Brussel. Dia berharap 27 pemimpin Uni Eropa lainnya akan sepakat menunda Brexit hingga 30 Juni.
Baca juga: Pesawat Tempur Jepang Menghilang Di atas Samudera Pasifik
May disebut membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan kompromi dengan oposisi. Dengan begitu, parlemen Inggris dapat membulatkan suara untuk mencapai Brexit sesuai renana pada putaran keempat.
Apabila tidak ditunda, Inggris dijadwalkan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 29 Maret lalu. Akan tetapi, Uni Eropa mengizinkan penundaan dari batas waktu semula. Negosiator Michel Barnier menekankan May harus menjelaskan rencana dari penundaan Brexit.
"Durasi perpanjangan harus disertai tujuan jelas, dan itu tergantung pada apa yang dipaparkan May kepada para pemimpin Uni Eropa," ucap Barnier usai pertemuan para menteri Uni Eropa yang membahas krisis Brexit.
"Dia akan kembali dengan membawa rencana ke depan. Itu yang diharapkan para pemimpin Eropa kepadanya, agar membawa peta jalan," imbuhnya.
Barnier bersikeras bahwa bukan salah Uni Eropa jika kepergian Inggris dari blok tidak memiliki kesepakatan. Mengingat, Brexit tanpa kesepakatan akan menimbulkan kekacauan.
"Tidak ada kesepakatan bukan keputusan Uni Eropa. Itu menjadi tanggung jawab Inggris untuk menjabarkan apa yang menjadi keinginan mereka," pungkas Barnier.
Baca juga: Anak Usaha Google Operasikan Pengiriman Barang Melalui Drone
Pembicaraan May dengan oposisi utama, Partai Buruh, menghasilkan sedikit kemajuan. Tampaknya, tidak ada terobosan dalam waktu dekat. Namun, Barnier berharap proses tersebut masih membuahkan dampak positif.
"Elemen baru dalam situasi kompleks ini merupakan pembicaraan lintas partai, yang akhirnya dimulai oleh May dengan Partai Buruh," tandasnya. (AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved