Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PAUS sperma sepanjang delapan meter ditemukan tewas di lepas pantai Pulau Sardinia, Italia. Saat ditemukan, perut paus tersebut menyimpan 22 kilogram (kg) sampah plastik.
Pascatemuan tersebut, World Wildlife Foundation (WWF) membunyikan alarm terhadap persoalan sampah plastik di wilayah Laut Mediterania. Organisasi lingkungan itu menekankan sampah dalam perut paus sperma mencakup piring plastik, tas belanja, senar pancing dan kemasan deterjen.
WWF menegaskan sampah plastik merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kehidupan laut. Polusi plastik menewaskan sedikitnya lima paus jenis lain di perairan global dalam dua tahun terakhir.
Baca juga: Lagi, Puluhan Paus Terdampar dan Mati di Selandia Baru
Bulan lalu, seekor paus yang kelaparan telah menelan 40 kg sampah plastik. Paus tersebut ditemukan mati setelah hanyut ke daratan Filipina. Kalangan aktivis menyatakan kasus tersebut merupakan salah satu kasus keracunan terparah. Sebelum tewas, paus paruh covier sempat terdampar di wilayah selatan Campostela Valley.
Sekitar November 2018, seekor paus sperma juga ditemukan mati di taman nasional Indonesia. Paus tersebut diketahui menelan hampir 6 kg sampah plastik termasuk 115 gelas. Paus sepanjang 9,5 meter itu tedampar di perairan dekat Pulau Kapota, bagian dari Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara.
Adapun kematian paus pilot di Thailand pada Juni 2018, tak kalah menyedihkan. Kabar kematian paus itu menarik perhatian global, setelah ditemukan 80 potongan sampah plastik dalam perutnya.(Channelnewsasia/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved