Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMERINTAH Inggris mengeluarkan teguran kepada raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co. Ltd. Perusahaan dinilai gagal memperbaiki masalah teknis aspek keamanan yang signifikan dalam peralatan jaringan seluler.
Teguran Inggris menambah beban yang ditanggung perusahaan, ketika negara-negara Barat menuding Huawei sebagai mata-mata Tiongkok. Melalui sebuah laporan, dewan pimpinan pemerintah yang mengontrol pemeriksaan peralatan Huawei di Inggris, menyatakan terdapat masalah berkelanjutan. Persoalan yang bersumber dari pengembangan perangkat lunak perusahaan, berpotensi meningkatkan risiko yang signifikan bagi operator domestik.
Baca juga: Pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza Terus Berlanjut
Dewan yang mencakup pejabat badan intelijen komunikasi Inggris, GCHQ, mengungkapkan Huawei tidak melakukan perbaikan material terhadap kelemahan aspek keamanan. Kepercayaan pemerintah Inggris terhadap kapasitas Huawei pun luntur. Terutama mengenai sejumlah usulan untuk mengatasi masalah yang mendasar.
Kemunculan kritik yang tidak biasa menjadi pukulan baru bagi produsen peralatan jaringan seluler terbesar di dunia. Seperti diketahui, Huawei mendapat pengawasan ketat dalam beberapa bulan terakhir.
Para pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara lain juga semakin terbuka menyuarakan kerisauan terhadap peralatan Huawei. Mereka khawatir Tiongkok memanfaatkan Huawei sebagai mata-mata, atau melakukan aksi sabotase. Apalagi ketika operator beramai-ramai pindah ke jaringan seluler generasi mendatang yang dikenal 5G.
Dalam pernyataan resmi, manajemen Huawei yang berbasis di Shenzhen mengatakan pihaknya memahami kekhawatiran dewan pengawasa Inggris. Perusahaan memberikan perhatian yang sangat serius untuk mengatasi sejumlah persoalan yang diidentifikasi laporan tersebut. Berbagai keluhan dipandang sebagai masukan penting, khususnya mengenai transformasi berkelanjutan dalam pengembangan kapasitas perangkat lunak buatan Huawei. (Channelnewsasia/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved