Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bahas Kebijakan Terkait Korut, Utusan Khusus AS Kunjungi Tiongkok

Tesa Oktiana Surbakti
26/3/2019 17:20
Bahas Kebijakan Terkait Korut, Utusan Khusus AS Kunjungi Tiongkok
Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un saling menyapa sesaat sebelum melakukan pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam.(AFP/SAUL LOEB)

UTUSAN khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara, Stephen Biegun, mendatangi Tiongkok untuk berkoordinasi kebijakan terkait Korea Utara. Kunjungan itu berlangsung sebulan pascakegagalan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-Korea Utara putaran kedua di Hanoi, Vietnam.

"Stephen Biegun berada di Tiongkok untuk melanjutkan koordinasi antara AS dan Tiongkok mengenai kebijakan yang berkaitan dengan Korea Utara," ujar juru bicara Kedutaan Besar AS yang enggan menjelaskan detail pertemuan.

Kunjungan Biegun ke ibu kota Tiongkok, Beijing, bersamaan dengan kunjungan seorang pejabat tinggi Korea Utara yang tidak teridentifikasi. Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan Biegun disambut pejabat pemerintah Tiongkok dan utusan Korea Utara untuk Tiongkok. Tidak jelas apakah kunjungan pejabat AS dan Korea Utara saling berkaitan.

Baca juga: Jepang akan Cabut Perintah Evakuasi Kota Fukushima

Perjalanan Biegun dilatarbelakangi kegagalan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mencapai kesepatan dalam KTT di Vietnam pada akhir Februari. Kedua negara tidak bisa menyatukan perbedaan mendasar, termasuk pembongkaran program senjata nuklir Korea Utara.

KTT AS-Korea Utara putaran kedua yang berselang beberapa bulan dari KTT pertama di Singapura, berakhir tanpa pernyataan bersama. Masing-masing pihak saling menyalahkan sikap keras kepala pemimpin negara yang menyebabkan kebuntuan. Meski kedua belah pihak berjanji terus melanjutkan pembicaraan, namun sejauh ini belum ada jadwal pertemuan baru.

Sebelumnya, Biegun menegaskan tujuan utama Washington adalah denuklirisasi penuh Korea Utara. "Kami tidak akan mencabut sanksi sampai Korea Utara menyelesaikan proses denuklirisasi," tukas Biegun. Namun pada Jum'at lalu, Trump secara tiba-tiba mengumumkan pembatalan sanksi baru terhadap Korea Utara, yang semula akan diberlakukan Departemen Keuangan AS.

Baca juga: Presiden Xi Dijadwalkan Bertemu Pemimpin UE

Tiongkok telah memainkan diplomasi sayap kanan terhadap Korea Utara, hingga meminjamkan Kim pesawat terbang khusus untuk perjalanan menuju pertemuan penting dengan Trump di Singapura tahun lalu. Tiongkok berusaha keras menjaga pengaruhnya kepada Pyongyang. Adapun Korea Utara bertindak sebagai negara penyangga, menahan 28.500 tentara AS di Korea Selatan jauh dari perbatasan Tiongkok.

Pada Januari lalu, Tiongkok menjamu Kim untuk keempat kalinya sebelum KTT AS-Korea Utara di Hanoi. Sikap tersebut menjadi semacam ritual di mana Kim melakukan pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jin Ping, sebelum dan setelah KTT AS-Korea Utara.(AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya