Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
INDIA tidak ingin konflik dengan Pakistan semakin memanas setelah melakukan serangan udara terhadap sejumlah kamp militan di Kashmir teritorial Pakistan. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj.
Serangan yang melintasi garis gencatan senjata di Kashmir merupakan balasan India terhadap insiden bom bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India. Peristiwa mematikan itu diklaim oleh kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) yang bermarkas di Pakistan.
Dalam pertemuan dengan pejabat pemerintahan Tiongkok dan Rusia di Beijing, Swaraj menekankan tidak ada instalasi militer yang menjadi target serangan udara, guna menghindari korban sipil.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan keputusan itu diambil karena Pakistan tidak mau mengakui dan menindak kelompok militan penebar teror yang bersarang di wilayahnya.
Baca juga: India Lancarkan Serangan Udara di Kashmir Teritorial Pakistan
"Berdasarkan informasi yang dapat dipercaya, kelompok JeM sedang merencanakan serangan lain di India," tegas Swaraj.
"Tujuan terbatas serangan preemptive adalah tindakan tegas terhadap infrastruktur milik teroris Jaish-e-Mohammad, sehingga tidak ada serangan teror lain di India," imbuhnya.
Dia menekankan India tidak ingin ekskalasi lebih lanjut dari konflik bilateral. Pemerintah India, dikatakannya, berupaya menahan diri dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab.
Adapun Pakistan membantah klaim India bahwa serangan pada 14 Februari menyebabkan kerusakan besar dan menewaskan sejumlah gerilyawan. Pakistan berjanji memberikan tanggapan pada waktu yang tepat. Serangan udara India di wilayah Pakistan kali ini merupakan yang pertama sejak keduanya berperang pada 1971. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved