Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DI tengah eskalasi ketegangan dengan Pakistan, India melancarkan serangan udara terhadap gerilyawan Kashmir di wilayah teritorial Pakistan. Serangan itu menargetkan kamp pelatihan kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) di Balakot.
Tidak tinggal diam, Pakistan langsung melepaskan sejumlah pesawat tempur. Hubungan antara negara tetangga bersenjata nuklir semakin memanas, sejak serangan bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 tentara India awal Februari.
Baca juga: Oposisi Inggris Dorong Prospek Referendum Kedua Brexit
India menuding Pakistan yang memberikan izin terhadap operasi kelompok militan di wilayahnya. Meski disinyalir memainkan peran dalam serangan tersebut, Pakistan menepis tuduhan yang mengarah kepadanya.
Serangan udara pada Selasa waktu setempat, merupakan peluncuran pertama kali yang melintasi perbatasan de facto yang memisahkan Kashmir teritorial India dan teritorial Pakistan. Menteri Luar Negeri India, Vijay Gokhale, mengatakan serangan tersebut menewaskan sejumlah besar gerilyawan, termasuk komandan dan warga sipil.
"Berdasarkan informasi intelijen yang dapat dipercaya, JeM merencanakan lebih banyak serangan bunuh diri di India. Dalam menghadapi bahaya yang segera terjadi, serangan awal dianggap mutlak diperlukan," tutur Gokhale.
Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mengungkapkan serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Melalui akun Twitternya, Ghafoor menuturkan pesawat tempur India terpaksa melakukan penarikan terburu-buru dan menjatuhkan muatan di area terbuka. Insiden terbaru muncul setelah serangan bunuh diri terhadap konvoi keamanan India di Pulawa, daerah teritorial India, pada awal bulan ini.
Sejumlah pengamat mengatakan lokasi serangan di Balakot tidak jelas. Baik India maupu Pakistan belum secara resmi mengonfirmasi serangan tersebut terjadi di Kashmir teritorial Pakistan, atau pesawat India melintasi perbatasan internasional namun menjatuhkan bom di wilayah Pakistan. Akan tetapi, penduduk di beberapa wilayah Khyber Pakhtunkhawa, Pakistan, mengakui mereka terbangun akibat mendengar ledakan keras pada Selasa pagi.
Pada 14 Februari, 46 polisi paramiliter India dinyatakan tewas dalam operasi militan, yang disebut sebagai serangan paling mematikan di Kashmir sejak beberapa dekade lalu. Serangan itu diklaim kelompok JeM yang berbasis di Pakistan, dan memicu ketegangan bilateral.
Baca juga:Parlemen AS Akan Memblokir Deklarasi Darurat Trump
Pakistan membantah terlibat dalam serangan mematikan itu, namun India yakin negara tetangganya berperan besar, serta memberikan perlindungan bagi kelompok militan. India dan Pakistan telah berperang sebanyak tiga kali untuk memperebutkan wilayah Kashmir.
Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, menekankan kepada rekannya, yakni PM India, Narendra Modi, untuk menghadirkan perdamaian. Dia menambahkan jika India bisa memberikan bukti intelijen mengenai serangan Pulawa yang menunjukkan keterlibatan Pakistan, pihaknya akan segera bertindak. (BBC/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved