Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEORANG juru kunci menjaga batu nisan dari 14 warga Korea Utara yang tewas dalam Perang Vietnam. Dengan hati-hati, dia menyapu kotoran dari nisan untuk menghormati kontribusi Pyongyang yang tidak banyak diketahui saat perang anti-Ame-rika di Hanoi.
Mayat 12 pilot pesawat tempur dan dua teknisi dimakamkan di sini sebelum dipulangkan pada 2002. Tetapi, kuburan yang jarang dikunjungi ini berbatasan dengan sawah. Ini tetap menjadi simbol era ketika Hanoi mengandalkan Pyongyang untuk melawan AS.
Hari ini Vietnam ialah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia dan menganggap AS dan Korea Selatan sebagai sekutu terdekatnya. Dua negara itu secara teknis masih berperang dengan Korea Utara.
Hanoi juga menjaga hubungan dengan Pyongyang dan pekan depan akan menjadi tuan rumah KTT kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Tidak ada kabar apakah Kim berencana mengunjungi tugu peringatan kecil dan rapi yang dijaga pengasuh dan mantan tentara Duong Van Dau sejak 2000 itu.
"Mereka adalah martir yang mati untuk negara kita, jadi saya memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka," kata Dau kepada AFP, yang berdiri di depan batu nisan di makam di Provinsi Bac Giang utara.
Dia kadang-kadang mengunjungi situs untuk menyalakan dupa atau membersihkan batu nisan, yang semuanya menghadap ke timur laut menuju tanah air para pejuang.
Pyongyang mengirim sekitar 80 pilot pesawat tempur untuk mendukung Vietnam Utara saat perang antara 1966 dan 1969.
Orang-orang Korea Utara tidak pernah berhadapan muka dengan sekitar 300.000 orang Korea Selatan yang bertempur bersama Amerika di selatan.
Tetapi, mereka mengirim personel perang psikologis dan pakar propaganda, beberapa di antaranya menargetkan Korea Selatan dengan selebaran anti-Amerika.
Meskipun Korea Utara diyakini telah menembak jatuh beberapa pesawat Amerika, kontribusi keseluruhan mereka terhadap konflik itu kecil.
Meskipun Vietnam hari ini dengan menghormati kontribusi masa perang Pyongyang, alasan pemimpin Kim Il-sung untuk bergabung dalam perang setelah perang Korea tidak sepenuhnya tanpa pamrih.
"Dengan mengirim pilot Korea Utara dan elemen-elemen lain ke Vietnam, dia membantu Vietnam bertahan dalam pertempuran dan menjaga pasukan Amerika tetap terikat," Jiyul Kim, asisten profesor sejarah di Oberlin College.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved