Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PARA ahli mengungkapkan terdapat situs fasilitas program rudal balistik yang tidak dilaporkan Korea Utara. Pernyataan itu muncul jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) putaran kedua antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk membahas denuklirisasi.
Situs Sino-ri, satu dari 20 situs milik Korea Utara yang disinyalir tidak dideklarasikan, menampung rudal jarak menengah Nodong yang dapat digunakan dalam serangan nuklir atau konvensional terhadap Korea Selatan, Jepang, dan teritori AS di Guam. Demikian laporan yang dipublikasikan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington.
"Pangkalan operasi rudal Sino-ri dan rudal Nodong yang dikerahkan di lokasi ini, sesuai dengan strategi militer nuklir Korea Utara yang diperkirakan mempersiapkan nuklir tingkat operasional, atau kapasitas serangan konvensional pertama," papar laporan yang turut ditulis analis Victor Cha.
Penemun ini mempertanyakan niat Korea Utara, ketika para pejabat bertemu di Swedia pekan ini, untuk membahas jadwal pertemuan putaran kedua antara Kim dan Trump. Diperkirakan kedua pemimpin negara bertemu kembali pada akhir Februari, dengan lokasi potensial di Vietnam.
Baca juga: Turki Rencanakan Penyelidikan Internasional Kasus Khashoggi
Pemimpin AS dan Korea Utara membuat sedikit kemajuan, sejak dikeluarkannya kesepakatan samar mengenai denuklirisasi di Semenanjung Korea. Tanda tangan yang dibubuhkan Kim pada pertemuan puncak pertama di Singapura pada Juni 2018, ditengarai sebagai imbalan atas jaminan keamanan dari Washington.
Laporan CSIS menyatakan pangkalan nuklir tersebut belum dideklarasikan oleh Korea Utara. Sebagaimana hasilnya, tidak terlihat sebagai subjek negosiasi dalam denuklirisasi. Kalangan ahli menekankan pangkalan rudal semestinya menjadi bagian dari perjanjian yang mengikat Korea Utara untuk menyelesaikan, memverfikasi dan tidak mengubah komitmen denuklirsasi.
"Korea Utara tidak akan bernegosiasi untuk hal-hal yang tidak mereka ungkapkan. Mereka masih memiliki semua kemampuan operasional ini. Bahkan jika mereka menghancurkan fasilitas nuklir yang telah dideklarasikan," jelas Cha.
Kompleks Sino-ri diketahui terletak 132 mil utara dari zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Situs tersebut merupakan pangkalan seluas 7 mil persegi yang menampung unit berukuran resimen, yang dilengkapi dengan rudal jarak menengah Nodong-1. Laporan CSIS juga menyoroti kemungkinan peranan situs Sino-ri dalam mengembangkan rudal balistik Pukkusong-2 yang pertama kali diuji coba pada Februari 2017, tak lama setelah pelatikan Trump.
Gambar satelit dari pangkalan tersebut yang terpantau sejak 27 Desember 2018, menunjukkan pintu masuk menuju bunker bawah tanah, tempat berlindung yang diperkuat dan sebuah markas besar. Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan militer Korea Selatan dan AS telah memantau Sino-ri dan sejumlah pangkalan lain yang tidak dipublikasikan.
Di lain sisi, Kementerian Luar Negeri Swedia mendeskripsikan pembicaraan terkait pertemuan puncak putaran kedua AS-Korea Utara, akan membahas perkembangan di Semenanjung Korea. Termasuk pembangunan kepercayaan, pengembangan ekonomi dan keterlibatan jangka panjang.(Theguardian/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved