Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBELUM menghembuskan nafas, jurnalis Jamal Khashoggi sempat mengeluarkan kata-kata terakhir, yakni "Saya tidak bisa bernapas".
Demikian dilaporkan CNN yang mengutip seorang sumber setelah membaca transkrip rekaman audio sebelum nyawa Khashoggi dihabisi.
Sumber tersebut mengungkapkan hasil transkrip menggambarkan dengan jelas bahwa pembunuhan sudah direncanakan. Tercermin dari adanya beberapa panggilan telepon yang memberikan arahan selanjutnya.
Para pejabat Turki meyakini panggilan tersebut ditujukan kepada pejabat tinggi Arab Saudi.
Khashoggi, kontributor senior The Washington Post, sempat dinyatakan menghilang tak lama setelah memasuki gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Misteri hilangnya Khashoggi berujung tragis, dia pun diketahui tewas.
Dari transkrip itu, turut mendeskripsikan upaya Khashoggi melawan para pembunuhnya. Terdapat referensi suara yang menunjukkan proses mutilasi tubuh sang jurnalis dengan gergaji.
Dinas Intelijen Turki, sebagaimana laporan CNN, mengatakan telah menyiapkan transkrip asli sekaligus versi terjemahan. Selain itu, terdapat laporan penyelidikan terkait kasus kematian Khashoggi.
Baca juga: Menlu Saudi Tolak Serahkan Tersangka Pembunuh Khashoggi
Pada Minggu waktu setempat, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan pihaknya sejauh ini menolak tuntutan mengekstradisi tersangka yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi. Hal itu merupakan tuntutan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang berulang kali mendesak Saudi menyerahkan tersangka pembunuhan.
"Kami tidak akan menyerahkan warga kami," kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir ketika ditanya tentang perintah penangkapan itu.
Ia berbicara dalam jumpa pers pada temu puncak Teluk Arab di Riyadh.
Turki meyakini 15 orang tersangka sengaja dikirim Saudi ke Istanbul untuk mengakhiri nyawa Khashoggi. Sampai saat ini, Saudi menepis tudingan tersebut seraya menyatakan terjadi kesalahan dalam operasi yang berujung fatal.
Di lain sisi, Presiden Amerika Serikat (AS) terlihat menahan diri untuk tidak menyalahkan Putera Mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman. Padahal, laporan CIA menyimpulkan peranan Putera Mahkota sebagai otak dari kasus pembunuhan tersebut.
Kasus kematian Khashoggi berdampak negatif pada reputasi internasional Saudi. Sejumlah negara Barat termasuk AS, Prancis dan Kanada, telah menjatuhkan sanksi terhadap 20 warga Saudi. (AFP/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved