Erdogan dan Pangeran Mohammed bin Salman Minta Bertemu JK

Dero Iqbal Mahendra
30/11/2018 13:16
Erdogan dan Pangeran Mohammed bin Salman Minta Bertemu JK
(AFP/EMMANUEL DUNAND)

KONFERENSI Tingkat Tinggi G20 yang dilaksanakan di Buenos Aires, Argentina menjadi ajang bertemunya para pemimpin dunia untuk membahas berbagai isu global. Pertemuan kali ini memfokuskan kepada isu ekonomi terkait penyelessaian perang dagang.

Selama dua hari, Jumat (30/11) dan Sabtu (1/12), Wakil Presiden Jusuf Kalla dan tim akan ikut serta rangkaian kegiatan yang intens selama pertemuan G20 ini. Pertemuan akan dimulai dengan kedatangan pemimpin negara, foto bersama, rapat-rapat pleno dan juga pertunjukan budaya dan makan malam bersama segenap pemimpin negara G20.

Di sela kegiatan tersebut, Jusuf Kalla mengungkapkan dirinya juga mendapatkan permintaan pertemuan khusus dari dua negara, yakni Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad Bin Salman.

Ia mengungkapkan permintaan pertemuan tersebut diinisiasi masing masing negara. Saat ditanyakan agenda apa yang akan didiskusikan, Jusuf Kalla mengaku belum dapat menyampaikan topik yang akan dibahas nantinya.

Baca juga: Indonesia Posisikan Diri sebagai Negara Penengah Perang Dagang

“Tentu pembicaraan belum bisa diungkapkan sebelum berbicara. Karena mereka yang meminta kami bertemu. (Namun) kita sudah bisa memperkirakan pembicaraan nanti. Tapi biasalah (tentang) bagaimana mempererat hubungan dua negara. Dan isu-isu bilateral terhadap dua belah pihak,” tutur Jusuf Kalla dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/11).

Organisasi G20 adalah kelompok ekonomi 20 terbesar di dunia. Saat ini, 20 negara tersebut menguasai 60% kue ekonomi dan perdagangan dunia. Tajuk pertemuan tahun ini adalah Membangun Kesepakan untuk Pembangunan yang Adil dan Berkelanjutan. Jusuf Kalla akan memimpin delegasi Indonesia pada rapat-rapat pleno yang berlangsung dua hari.

Salah satu agenda utama Indonesia yang akan dipimpin langsung oleh Jusuf Kalla terkait posisi Indonesia terhadap perang dagang dunia khususnya antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang sedang terjadi.

Pembahasan lainnya akan menyinggung soal penguatan daya tawar dan posisi Indonesia di G20, kemungkinan Indonesia menjadi penengah di perdebatan perang dagang ini, dan potensi investasi global di Indonesia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya