Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PRESIDEN, Turki Recep Tayyip Erdogan, berpeluang bertemu Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman di sela-sela pertemuan G20 di Argentina pekan depan.
Kedua negara saat ini sedang terlibat ketegangan pasca tewasnya jurnalis Washingtong Post Jamal Khashoggi di Ankara.
"Kami sedang melihat peluang itu," kata juru bicara Ibrahim Kalin di Ankara. "Mungkin ada pertemuan antara kedua pria itu," katanya.
Arab Saudi dan Turki bentrok atas pembunuhan kritikus Riyadh dan kontributor Washington Post Jamal Khashoggi, 59, di dalam konsulat kerajaan di Istanbul bulan lalu.
Pertemuan seperti itu akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Erdogan dan putra mahkota sejak pembunuhan yang mencemarkan citra Pangeran Salman, yang dikenal sebagai MBS.
Keduanya sebelumnya berbicara di telepon bulan lalu di mana mereka mendiskusikan upaya bersama untuk membahas apa yang terjadi pada Khashoggi.
Baca juga: CIA Punya Rekaman Perintah Pangeran Mohamed bin Salman untuk Bungkam Khashoggi
Khashoggi, seorang penduduk AS dan warga negara Saudi, dibujuk ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, dibunuh dan dipotong-potong, menurut jaksa Turki.
Setelah penolakan panjang, pihak berwenang Saudi mengaku bertanggung jawab dan mengatakan 21 orang telah ditahan.
Namun, analisis CIA bocor ke media AS lebih jauh dan menunjuk keterlibatan putra mahkota.
Turki telah berulang kali menyerukan kepada mereka yang memerintahkan pembunuhan untuk dimintai pertanggungjawaban. Tetapi sudah berhenti secara langsung menyalahkan Pangeran Muhammad. (AFP/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved