Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan berbagai detail dari pernyataan terbarunya mengenai kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Salah satu detail itu adalah sistem kamera pengawas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul yang sengaja dimatikan pada 2 Oktober, hari Khashoggi dinyatakan hilang.
"Mereka (para tersangka pembunuhan) menyingkirkan hard disk dari sistem kamera," tutur Erdogan, seperti dikutip AFP, Selasa (23/10).
Pernyataan itu disampaikan Erdogan di hadapan jajaran Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara.
"Ini adalah pembunuhan bernuansa politik," tambah dia.
Baca juga: Presiden Turki: Kematian Khasoggi Sudah Direncanakan
Para tersangka yang dimaksud Erdogan adalah belasan warga Arab Saudi yang diduga sengaja datang ke Turki untuk membunuh Khashoggi.
Arab Saudi telah mengakui Khashoggi tewas di konsulat, tetapi akibat perkelahian dengan sejumlah orang di gedung tersebut. Riyadh mengaku telah memecat lima pejabat dan menangkap 18 orang terkait kasus ini.
"Permintaan saya adalah, 18 orang itu sebaiknya diadili di Istanbul," ucap Erdogan. "Semua yang memainkan peran dalam pembunuhan itu harus dihukum."
Erdogan juga menyebut pembunuhan Khashoggi telah direncanakan beberapa hari sebelumnya. Ia mengaku masih menginginkan jawaban atas berbagai pertanyaan, mengenai "siapa yang memberikan perintah" dan ada dimana jasad Khashoggi saat ini.
Dalam pidato terbarunya, Erdogan tidak menyebutkan nama Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Ia menegaskan memercayai kerja sama penuh dari Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud dalam penyelidikan kasus Khashoggi. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved