Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Erdogan Janji Ungkap Kebenaran Soal Khashoggi

Denny Parsaulian
23/10/2018 13:05
Erdogan Janji Ungkap Kebenaran Soal Khashoggi
(MURAT CETIN MUHURDAR/AFP)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan diharapkan Selasa (23/10) sore untuk mengungkapkan apa yang dia katakan sebagai 'kebenaran telanjang' tentang pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul. Ankara menyebutkan pembunuhan itu direncanakan dengan kejam.

Pidato Erdogan muncul ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak puas dengan penjelasan Riyadh terkait kematian kontributor Washington Post itu. Kasus ini sendiri disebut telah mencoreng citra putra mahkota Saudi yang kuat, Mohammad bin Salman.

Seorang kritikus keras dari Pangeran Mahkota Saudi, Khashoggi, 59, hilang setelah dia memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Khashoggi mendatangi konsulat untuk mengambil dokumen untuk pernikahannya yang akan datang.

Beberapa hari kemudian, sumber pemerintah Turki mengatakan polisi yakin dia dibunuh tim yang dikirim ke Istanbul. Dan pada 17 Oktober, sebuah surat kabar Turki mengatakan dia disiksa dan dipenggal di dalam konsulat.

Baca juga: Kasus Khashoggi, Retaknya Mesin Humas Arab Saudi

Setelah lebih dari dua minggu nyaris hening, Arab Saudi, Sabtu (20/10), mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam pertengkaran di kantor konsulat. Ini sebuah penjelasan yang ditolak teman dan musuh.

Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih Senin bahwa dia tidak puas.

"Saya tidak puas dengan apa yang saya dengar sejak itu dan diharapkan untuk tahu lebih banyak segera," kata Trump.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sementara itu bertemu Pangeran Mahkota di balik pintu tertutup di Riyadh untuk berunding sementara Direktur CIA Gina Haspel menuju Turki, meski rincian perjalanannya tidak segera jelas.

Penasihat Gedung Putih dan menantu Trump, Jared Kushner mengatakan dia mendesak agar Pangeran Muhammad sepenuhnya transparan menekankan dan mengatakan bahwa dunia sedang mengawasi.

Kasus ini telah menyoroti Putra Mahkota, yang dipuji karena memelopori upaya reformasi. Tetapi sekarang dituduh memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Klaim ini telah ditolak Riyadh.

Dan karena rincian lebih lanjut dari pembunuhan terus merembes keluar, CNN menyiarkan gambar yang menunjukkan seorang pejabat Saudi berperan ganda sebagai Khashoggi, mengenakan pakaiannya dan keluar dari konsulat.

Omer Celik, juru bicara partainya Erdogan, mengatakan pembunuhan itu direncanakan dengan cara yang sangat biadab dan bahwa ada banyak upaya untuk menutupi ini.

Seorang penasihat Erdogan, Yasin Aktay, menulis di harian Yeni Safak bahwa versi peristiwa Riyadh terasa seperti mengejek kecerdasan mereka.

Pejabat keamanan yang memimpin tim dari 15 orang Saudi diduga dikirim ke Istanbul. Demikian kata Kepala Kantor Pangeran Mohammed, Bader al-Asaker. "Asaker dipanggil empat kali setelah pembunuhan itu," tambah penasihat itu.

Abdulkadir Selvi, penulis kolom surat kabar Hurriyet, menulis bahwa Khashoggi dicekik perlahan sampai mati sebelum spesialis forensik Saudi memotong tubuhnya menjadi 15 bagian saat mendengarkan musik.

"Kami tidak bisa menutup file ini sampai putra mahkota dituntut dan dihapus dari jabatannya," kata Selvi.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, muncul di Fox News Sunday untuk menyalahkan operasi jahat orang-orang yang melebihi tanggung jawab mereka dan kemudian mencoba menutupinya.

"Dengan Khashoggi tetap hilang, polisi Turki telah menemukan sebuah mobil milik konsulat Saudi yang ditinggalkan di sebuah parkir bawah tanah di Distrik Sultangazi di Istanbul," kata media pemerintah.

Erdogan telah berhenti menunjuk Riyadh secara langsung. Analis mengatakan dia lebih suka menyampaikan kebocoran informasi yang memberatkan ini ke media pro-pemerintah untuk menekan kerajaan.

Dia telah dua kali berbicara lewat telepon dengan Raja Salman tentang krisis. Hal ini ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai upaya memecat putra raja, Pangeran Mohammed. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik