Wali Kota Caracas Ditangkap atas Tuduhan Merencanakan Kudeta

WALI Kota Caracas, Venezuela, Antonio Ledezma, ditangkap polisi di kantornya pada Kamis (19/2). Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan bahwa Ledezma akan dihukum atas upayanya menggerakkan kerusuhan. "Dia harus bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan yang dia lakukan," ucap Maduro dalam pernyataan yang wajib disiarkan televisi dan stasiun radio di Venezuela.

Kabar tentang penangkapan Ledezma itu lantas menyebar ke seantero kota. Secara spontan, warga mengungkap protes dengan cara melempar pot-pot tanaman dan membunyikan klakson mobil. Begitu malam tiba, puluhan warga pun berkumpul di depan markas intelijen polisi sebagai aksi protes. Di situlah Ledezma diperkirakan ditahan.

Pekan lalu, Maduro menyebut sederet kritikus pemerintah dan Barat, termasuk Ledezma, yang dia tuduh tengah merencanakan kudeta untuk melengserkan pemerintahan sosialis sang presiden. Dalam sejumlah wawancara, Ledezma mencemooh tuduhan presiden itu dan menuding sumber kekacauan di Venezuela justru korupsi pemerintah sendiri.

Ledezma menjabat wali kota sejak memenangi pemilihan pada 2008. Dia mengalahkan seorang anggota partai sosialis yang dipimpin mendiang Presiden Hugo Chavez.

Lembaga pegiat hak asasi manusia Human Rights Watch menuntut pemerintah segera membebaskan Ledezma, begitu pula dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Tuduhan perencanaan kudeta yang dilontarkan Presiden Maduro disebut AS tidak berdasar dan hanya bertujuan mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi yang melanda Venezuela, termasuk kurangnya pasokan barang kebutuhan dan inflasi yang melonjak hingga 68% tahun lalu. (AP)