Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEBANYAK 192 orang hilang dan 75 lainnya dipastikan tewas akibat letusan Gunung Berapi Fuego di Guatemala pada Minggu (3/6).
Menurut para pejabat setempat, desa-desa di lereng gunung kini terkubur abu dan lumpur vulkanis. Para tim penyelamat yang pertama tiba di lokasi bencana sempat terganggu ketika terjadi letusan lanjutan yang mengeluarkan gas serta batuan panas di sisi selatan.
Menurut data, lebih dari 1,7 juta orang terkena efek letusan dan sekitar 3.000 orang terpaksa dievakuasi. Sebelumnya, para ahli vulkanologi mengatakan letusan tersebut telah mengirim abu setinggi 10 km (kilometer) ke langit.
Beruntung kejadian yang sama tidak terulang lagi. Menurut Kepala Lembaga Seismologi Nasional Guatemala, Eddy Sanchez, diperkirakan tidak akan terjadi letusan dalam beberapa hari ke depan.
"Saat ini kami menghitung jumlah warga yang hilang. Angka yang kami peroleh, yakni 192 orang belum ketahui keberadaan mereka," kata Kepala Badan Bantuan Bencana, Sergio Cabanas seperti dikutip AFP.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Forensik Guatemala mulai merilis jumlah korban tewas di akun Twitter mereka. "Banyaknya jumlah korban tewas di letusan awal karena tidak adanya peringatan evakuasi yang dikeluarkan sebelum gunung berapi itu meletus pada hari Minggu," kata Cabanas.
Dia melanjutkan, penduduk setempat sebenarnya telah mendapatkan pelatihan tentang prosedur darurat menghadapi bencana alam. Namun, mereka tidak dapat menerapkan pelatihan tersebut karena aktivitas vulkanis awal terjadi sangat cepat.
Sebagai informasi, letusan pada Minggu menghasilkan aliran piroklastik, yaitu campuran gas sangat panas dan materi vulkanis yang bergerak cepat menuruni lereng gunung.
Sementara itu, ahli vulkanologi, Janine Krippner, kepada BBC mengatakan warga tidak boleh meremehkan risiko dari aliran piroklastik dan lumpur gunung berapi yang dikenal sebagai lahar.
"Fuego adalah gunung berapi yang sangat aktif. Gunung ini menyimpan banyak material vulkanik dan berada di daerah yang memiliki intensitas hujan deras. Jadi, ketika hujan deras mengguyur, endapan berupa lumpur dan batu gunung berapi akan terbawa air. Ini sangat berbahaya dan mematikan juga," tukasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved