Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
INDONESIA dengan Afrika selama ini sangat dekat dari aspek politis, tapi belum memanfaatkan sepenuhnya aspek di luar itu. Untuk itu, aspek di luar hal politis, seperti kerja sama strategis dan ekonomi, akan dikembangkan ke depannya.
Beberapa kerja sama strategis dan ekonomi yang dapat dijalin dan lebih diperkuat antara Indonesia dan Afrika antara lain kerja sama di bidang ekonomi digital, komoditas, consumer goods, konstruksi, infrastruktur, manufaktur, energi, dan security. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada media, di Jakarta, kemarin (Kamis, 22/3/2018).
Komoditas utama ekspor Indonesia ke Afrika ialah minyak sawit, makanan dan minuman olahan, sabun, kertas, garmen, dan kendaraan bermotor.
Sementara itu, impor utama Indonesia dari Afrika ialah minyak mentah yang berasal dari Nigeria dan Angola, kapas, biji kakao, bubur kayu, bahan kimia bagi pupuk dan industri, serta tembakau.
Sementara itu, pada 2017 tercatat arus investasi sebesar US$3,7 miliar dari Afrika yang masuk ke Indonesia. Sebaliknya, telah terdapat 25 perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi di Afrika.
Salah satu potensi kerja sama yang akan ditingkatkan ialah kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Arrmanatha menjelaskan, kerja sama ekonomi digital berpotensi besar di Afrika karena populasi di benua itu ialah 1,3 miliar jiwa, dengan proyeksi pertumbuhan usia produktif yang besar.
“Teknologi kan menyasar kalangan muda, ditambah teknologi di Indonesia juga sedang berkembang, ini kan potensi,” ujar Arrmanatha.
Kendati demikian, salah satu hambatan yang dihadapi ialah ketidakpahaman pengusaha Indonesia terkait dengan Afrika, begitu pula sebaliknya. Ini menyebabkan pengusaha kedua negara kurang berminat untuk berinvestasi.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, tambah Arrmanatha, Kemenlu akan menggelar pertemuan strategis antarnegara Afrika dalam Indonesia-Africa Forum 2018, yang akan berlangsung dari 10-11 April, di Bali, Indonesia. Dalam kesempatan inilah, tutur Arrmanatha, Indonesia dan Afrika bisa saling mengenalkan kemampuan dan kualitas.
Direktur Urusan Afrika Kementerian Luar Negeri Daniel Simanjuntak menambahkan peningkatan kerja sama ini merupakan bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia dengan Afrika. Dalam forum strategis yang diinisiasi Indonesia tersebut, akan hadir 550 peserta, termasuk pengusaha swasta, dan untuk pertama kalinya akan melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain itu, akan dibahas hambatan-hambatan perdagangan. Salah satunya terkait dengan permasalahan tarif. (Arv/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved