Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

KTT Korsel-Korut Buat Kawasan Dinamis

Haufan Hasyim Salengke
23/3/2018 09:00
KTT Korsel-Korut Buat Kawasan Dinamis
Duta Besar Korea Selatan Kim Changbeom saat berbincang-bincang di Kantor Media Group, Kedoya, Jakarta, Kamis (22/3/2018)(MI/Permana)

DUTA Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia, Kim Chang-beom, berharap langkah dan upaya denuklirisasi Semenanjung Korea secara permanen bisa terwujud. Ia merujuk perkembangan positif dalam dialog antara Korsel dan Korea Utara (Korut) baru-baru ini.

Jika tidak ada rintangan, Presiden Korsel Moon Jae-in dan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, akan melakukan pertemuan puncak pada akhir April.

Rencananya pertemuan dua pemimpin akan berlangsung di desa gencatan senjata di Panmunjom, perbatasan kedua negara.

“Kita mendorong langkah-langkah konstruktif, menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara dengan cara-cara damai,” ujar Kim dalam kesempatan kunjungan ke Kantor Media Group, Kamis (22/3).

Untuk mengakselerasi kemajuan-kemajuan menjelang KTT, ia mengungkapkan pihak mereka dan Korut akan menggelar pertemuan tingkat menteri pada 29 Maret. Kim juga berharap rencana pertemuan antara Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Mei bisa terwujud.

Jika terealisasi, pertemuan antara presiden AS dan pemimpin Korut merupakan yang pertama dalam sejarah. Pertemuan ini dikabarkan akan difasilitasi oleh Pemerintah Swedia yang bersedia menjadi tuan rumah.

“Kesempatan langka ini akan digunakan untuk membahas beberapa isu mendesak seperti proses denuklirisasi, penghentian provokasi serta penghentian uji nuklir dan rudal,” tambahnya.

Pejabat Korsel berencana menemui delegasi Korut pada akhir Maret ini. Pemerintah Korsel ingin menilai keseriusan rezim Korut dalam melakukan diplomasi.

Dia merasa hasil pertemuan antara kedua negara Korea akan memengaruhi keputusan Trump. “Dia bisa saja membatalkan rencana pertemuan pada menit-menit akhir,” terangnya.

Soal latihan militer bersama AS-Korsel bulan depan, Kim mengaku hal itu tidak akan menimbulkan provokasi. Ia mengklaim reaksi Pyongyang tidak mempermasalahkan latihan militer gabungan reguler itu.

Korsel berharap dukungan Indonesia dalam memajukan perdamaian di Semenanjung Korea. Tentu tidak sebagai pihak, kata dia, tapi Indonesia dikenal aktif dalam mendorong perdamaian di tataran internasional.

Selain membeberkan masalah-masalah lintas Korea, mereka membicarakan hal-hal yang mendekatkan keterikatan antara masyarakat Korsel dan warga negara Indonesia. (Hym/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya