Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Rayakan HUT Ke-84, Akihito Bersiap Lengser

MI
24/12/2017 08:12
Rayakan HUT Ke-84, Akihito Bersiap Lengser
(Ribuan orang melambaikan bendera nasional untuk merayakan ulang tahun ke-84 Kaisar Akihito di depan Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, Sabtu (23/12)---AFP/TORU YAMANAKA)

KAISAR Jepang Akihito merayakan ulang tahunnya yang ke-84, kemarin, dengan janji akan menjalankan seluruh kewajibannya hingga saat dia mundur dari posi­sinya pada 2019.

Akihito melambaikan tangan ke ribuan warga Jepang dari balkon Istana Kerajaan Jepang. Dia didam­pingi istrinya, Ratu Michiko, dan putra mahkota Naruhito.

Sekitar 45.900 orang menghadiri perayaan ulang tahun Akihito itu. Jumlah yang dilansir Badan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang itu merupakan yang terbesar sepanjang tiga dekade kepemimpinan Akihito.

Penampilan Akihito kali ini merupakan penampilan perdananya di istana kerajaan sejak pemerintah Jepang pada awal bulan ini mengumumkan putra Hirohito itu akan menanggalkan jabatannya pada 20 April 2019.

Kaisar Jepang itu mengejutkan warga ‘Negeri Matahari Terbit’ pada tahun lalu dengan mengatakan dirinya berhasrat untuk lengser setelah memerintah selama tiga dekade dengan alasan masalah usia dan kesehatan yang memburuk.

Akihito akan menjadi kaisar Jepang pertama dalam dua abad terakhir yang mengundurkan diri. Putra tertuanya, Naruhito, 57, akan menggantikan posisinya.

Kaisar Jepang yang terakhir kali lengser dari jabatannya ialah Kaisar Kokaku pada 1817.

Akihito naik takhta di usia 56 tahun pada Januari 1989 saat ayahnya, Hirohito, meninggal dunia. Naik takhtanya Akihito menandai dimulainya Era Heisei.

Saat ini, pemerintah Jepang tengah mempersiapkan lengsernya Akihito termasuk mempersiapkan nama era baru serta rumah baru bagi kaisar serta ratunya.

“Saya ingin melihat wajahnya sebelum dia lengser,” ujar Rie Aisaka, salah satu warga yang menghadiri perayaan ulang tahun kaisar itu.

Akihito dianggap sukses mengambil peran yang modern sebagai simbol negara, status kaisar Jepang pasca-Perang Dunia II. Sebelumnya, kaisar Jepang, termasuk ayah Akihito, Hirohito, dipandang sebagai titisan dewa.

“Selama beberapa hari terakhir, saya akan melanjutkan tugas-tugas saya sebagai simbol negara. Saya juga akan melanjutkan persiapan untuk menyerahkan kekuasaan saya kepada era berikutnya,” ujar

Akihito dalam sebuah wawancara yang dirilis kekaisaran Jepang sebelum perayaan ulang tahun tersebut.

Akihito masih menjalani jadwal yang padat, mulai menandatangi dokumen kenegaraan, menerima tamu asing, dan mengunjungi daerah bencana.

Istana Kerajaan Jepang dibuka untuk publik hanya sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada ulang tahun kaisar dan pada hari kedua Tahun Baru. Saat itu, keluarga kerajaan akan memberikan sambutan kepada warga yang hadir. (AFP/*/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya