Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

OKI Desak AS Cabut Pengakuan

Pol/AFP/Ire/Hym/Arv/X-5
14/12/2017 07:07
OKI Desak AS Cabut Pengakuan
(BIRO PERS/SETPRES)

KONFERENSI Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai Jerusalem (Al-Quds) di Istanbul, Turki, kemarin, mendesak Amerika Serikat (AS) mencabut keputusan yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Selain itu, semua negara anggota OKI harus memberlakukan pembatasan politik dan ekonomi kepada AS dan siapa pun yang mengakui pencaplokan Israel terhadap Jerusalem serta melestarikan kolonisasi Israel terhadap Palestina.

Sekjen OKI Yousef Al-Othaimeen menyatakan KTT luar biasa itu digelar untuk memusatkan masalah Palestina dan Al-Quds bagi seluruh umat Islam, mengingat keputusan sepihak pemerintah AS merupakan agresi pada identitas sakral dan karakter Arab. Al-Othaimeen menambahkan AS melanggar konsensus internasional mengenai status politik, hukum, dan historis Jerusalem.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan enam usul bagi OKI dalam persoalan Palestina. Poinnya ialah seluruh negara anggota OKI mesti bersatu dan menyampingkan segala perbedaan. "Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina," kata Jokowi.

Ketua OKI yang juga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa langkah AS mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel memperburuk kondisi keamanan wilayah. Erdogan menyebutkan sejak 1947, peta Palestina kian menyempit karena Israel terus melakukan ekspansi hingga saat ini. "Israel adalah negara okupasi. Israel juga negara penuh teror," tukasnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengingatkan tidak akan ada perdamaian atau stabilitas di Timur Tengah sampai Jerusalem diakui sebagai ibu kota negara Palestina. "Tidak akan ada perdamaian, tidak akan ada stabilitas tanpa itu," ujar Abbas yang mengapresiasi perju-angan Indonesia untuk Palestina.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, pun menegaskan Uni Eropa tetap menolak keputusan AS yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya