Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
INDONESIA mengecam keras rencana Amerika Serikat (AS) yang akan mengakui Jerusalem timur sebagai ibu kota Israel. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pun sudah memanggil Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan untuk menjelaskan posisi AS.
"Keputusan apa pun yang terkait Jerusalem timur akan membuat proses perdamaian menjadi terganggu. Kesejahteraanlah yang utama untuk rakyat Palestina," ungkap Menlu Retno di Jakarta, kemarin.
Dia kembali menegaskan rakyat Palestina harus mendapatkan tanah dan kemerdekaan mereka.
"Pesan Indonesia sudah sangat jelas dan lantang, rakyat Palestina harus segera mendapatkan kemerdekaan," tegasnya. Lebih lanjut, Retno menyampaikan Indonesia selalu berada di komitmen yang sama, yakni mendukung Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dari Israel. Meski begitu, berdasarkan pengakuan Donovan seperti dikutip dari akun Twitter resmi Kemenlu RI, Presiden AS Donald Trump belum mengambil keputusan final atas masalah itu.
Sebagai informasi, sejak kampanye Pemilihan Presiden 2016, Trump berjanji untuk memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerusalem. Langkah itu dianggap sebagai pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Trump berencana mengumumkan pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel paling cepat pada Selasa (5/12). Namun, ia sendiri akhirnya menunda rencana itu.
Seorang pejabat senior Palestina memperingatkan rencana AS itu dapat mengakhiri upaya perdamaian yang digalang Presiden Donald Trump terhadap konflik Israel-Palestina.
"Itu benar-benar menghancurkan kemungkinan bahwa dia akan berperan sebagai perantara yang jujur," ujar Nabil Shaath, seorang penasihat Presiden Palestina Mahmud Abbas, kepada wartawan, kemarin.
Lebih lanjut, dia mengatakan rencana AS itu dapat menghilangkan kesepakatan abad ini, janji Trump untuk mencapai kesepakatan damai yang sulit dicapai antara Israel dan Palestina. (AFP/Arv/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved