Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Pencarian Kapal Selam Argentina yang Hilang Berlanjut

MI
21/11/2017 09:44
Pencarian Kapal Selam Argentina yang Hilang Berlanjut
(Kapal selam Argentina ARA San Juan, ARA Salta, dan ARA Santa Cruz saat tiba di pangkalan laut Mar del Plata's pada Juni 2014---AFP/ARGENTINA'S DEFENSE MINISTRY)

ARMADA gabungan multinasional yang menggunakan pesawat terbang dan kapal laut berjuang melawan angin kencang dan gelombang tinggi untuk mencari kapal selam hilang milik Argentina.

Pencarian diintensifkan setelah mereka mendapat serangkaian panggilan darurat dari kapal selam nahas itu. Para pencari berha­rap 44 awak kapal selam masih bisa bertahan hidup.

Namun, sejak Rabu (15/11) dini hari, kontak dengan kapal selam buatan Jerman tersebut sudah terputus. Kapal selam bernama ARA San Juan itu saat ini sedang dicari lewat udara dan laut oleh Brasil, Ing­gris, Cile, Amerika Serikat (AS), dan Uruguay.

Mereka berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan para awak kapal. Kemarin (Senin, 20/11), muncul harapan untuk me­ne­mukan korban selamat se­telah Angkatan Laut Argen­tina mengatakan pada Sabtu (18/11), mereka menerima tujuh panggilan satelit.

Sinyal diterima pada pukul 10.52 dan pukul 15.42 waktu setempat. Namun, sinyal terse­but tidak sempat dikunci se­hingga lokasi asalnya tidak dapat diketahui.

“Komunikasi sangat singkat dan kualitas sinyalnya sangat rendah,” terang juru bicara Angkatan Laut Argentina, En­rique Balbi.

Pihak berwenang Argentina mengungkapkan panggilan itu menghidupkan kembali harapan bahwa kapal selam sudah bisa muncul ke per­mukaan laut. Namun, badai dahsyat yang me­nyebabkan gelombang ting­gi mencapai 7 meter membuat pencarian sulit dilakukan.

Balbi menambahkan, kondisi cuaca buruk diperkirakan berlangsung hingga hari ini. Namun, meski cuaca tidak mendukung, 10 pesawat terbang milik Argentina dan asing berkukuh melakukan pencarian secara bergantian.

Tim pencari masing-masing menyisir lokasi yang berbe­da. Pakar angkatan laut, Fer­nan­do Morales, kepada Televisi C5N mengata­kan penggunaan telepon satelit untuk mengirimkan sinyal oleh awak kapal selam menun­jukkan kapal tersebut harus muncul ke kedalaman tertentu yang memungkinkan melakukan panggilan.

Menurut catatan pihak ber­wenang Argentina, komu­ni­kasi reguler terakhir dengan San Juan ialah pada Ra­bu dini hari saat kapal selam itu berada 430 kilometer dari pantai Argentina di Teluk San Jorge.

Berdasarkan informasi itu, tim penyelamat berfokus pa­da titik laut yang berdiameter sekitar 300 kilometer dari ko­ordinat kontak terakhir.

Untuk membantu pencari­an, Komando Selatan AS mengerahkan pesawat pengintai 21 awak, yakni Navy P-20 Po­seidon. Selain itu, dikirimkan juga pesawat riset P-3 NASA dan sejumlah peralatan serta personel.

Angkatan Laut AS ikut mem­bantu dengan mengerahkan dua kendaraan bawah laut tanpa awak. Kendaraan tersebut mengguna­kan sistem sonar untuk membuat gam­bar­an dasar laut. Sementara itu, Angkatan Laut Inggris mengirim kapal patroli Antarktika, HMS Protector. (*/AFP/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya