Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
ARMADA gabungan multinasional yang menggunakan pesawat terbang dan kapal laut berjuang melawan angin kencang dan gelombang tinggi untuk mencari kapal selam hilang milik Argentina.
Pencarian diintensifkan setelah mereka mendapat serangkaian panggilan darurat dari kapal selam nahas itu. Para pencari berharap 44 awak kapal selam masih bisa bertahan hidup.
Namun, sejak Rabu (15/11) dini hari, kontak dengan kapal selam buatan Jerman tersebut sudah terputus. Kapal selam bernama ARA San Juan itu saat ini sedang dicari lewat udara dan laut oleh Brasil, Inggris, Cile, Amerika Serikat (AS), dan Uruguay.
Mereka berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan para awak kapal. Kemarin (Senin, 20/11), muncul harapan untuk menemukan korban selamat setelah Angkatan Laut Argentina mengatakan pada Sabtu (18/11), mereka menerima tujuh panggilan satelit.
Sinyal diterima pada pukul 10.52 dan pukul 15.42 waktu setempat. Namun, sinyal tersebut tidak sempat dikunci sehingga lokasi asalnya tidak dapat diketahui.
“Komunikasi sangat singkat dan kualitas sinyalnya sangat rendah,” terang juru bicara Angkatan Laut Argentina, Enrique Balbi.
Pihak berwenang Argentina mengungkapkan panggilan itu menghidupkan kembali harapan bahwa kapal selam sudah bisa muncul ke permukaan laut. Namun, badai dahsyat yang menyebabkan gelombang tinggi mencapai 7 meter membuat pencarian sulit dilakukan.
Balbi menambahkan, kondisi cuaca buruk diperkirakan berlangsung hingga hari ini. Namun, meski cuaca tidak mendukung, 10 pesawat terbang milik Argentina dan asing berkukuh melakukan pencarian secara bergantian.
Tim pencari masing-masing menyisir lokasi yang berbeda. Pakar angkatan laut, Fernando Morales, kepada Televisi C5N mengatakan penggunaan telepon satelit untuk mengirimkan sinyal oleh awak kapal selam menunjukkan kapal tersebut harus muncul ke kedalaman tertentu yang memungkinkan melakukan panggilan.
Menurut catatan pihak berwenang Argentina, komunikasi reguler terakhir dengan San Juan ialah pada Rabu dini hari saat kapal selam itu berada 430 kilometer dari pantai Argentina di Teluk San Jorge.
Berdasarkan informasi itu, tim penyelamat berfokus pada titik laut yang berdiameter sekitar 300 kilometer dari koordinat kontak terakhir.
Untuk membantu pencarian, Komando Selatan AS mengerahkan pesawat pengintai 21 awak, yakni Navy P-20 Poseidon. Selain itu, dikirimkan juga pesawat riset P-3 NASA dan sejumlah peralatan serta personel.
Angkatan Laut AS ikut membantu dengan mengerahkan dua kendaraan bawah laut tanpa awak. Kendaraan tersebut menggunakan sistem sonar untuk membuat gambaran dasar laut. Sementara itu, Angkatan Laut Inggris mengirim kapal patroli Antarktika, HMS Protector. (*/AFP/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved