Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bukan Mata-Mata,10 Tentara Dibebaskan

Andhika Prasetyo
14/1/2016 00:00
Bukan Mata-Mata,10 Tentara Dibebaskan
(AFP / SEPAH NEWS / STRINGER)
PEMERINTAH Iran, kemarin, telah melepaskan 10 personel Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang ditangkap pasukan Garda Revolusi setelah memasuki wilayah perairan negara itu. "Setelah dilakukan penyelidikan, kami menyimpulkan bahwa personel AL AS memasuki wilayah Iran tanpa sengaja. Mereka tidak berniat untuk melakukan aksi spionase atau semacamnya," jelas salah seorang pejabat Garda Revolusi Iran. Selain para tentara, dua kapal AS yang disita juga dibebaskan.

Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Laksamana Ali Fadavi mengatakan kapal-kapal laut AS tersebut tidak melakukan tindakan pelanggaran yang membahayakan keamanan negara. "Mereka berada di perairan Iran karena sistem navigasi yang rusak," ucap Fadavi. Sebelum itu, juru bicara Garda Revolusi Iran Ramazan Sharif, sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim, mengatakan, jika dalam interogasi itu pihaknya menemukan bukti bahwa tentara AS sedang dalam misi spionase, pastinya mereka akan ditangani secara berbeda. Pembebasan 10 prajurit tersebut juga telah dikonfirmasi pemerintah AS.

"Sepuluh pasukan Angkatan Laut AS yang ditangkap telah meninggalkan Iran," demikian pernyataan Komando Pusat Angkatan Laut AS di Bahrain. Mereka juga mengatakan, selama penahanan, seluruh pasukan diperlakukan dengan baik. "Tidak ada indikasi yang menunjukkan adanya perlakuan tidak baik terhadap para personel selama penahanan singkat mereka," lanjutnya. Menurut pernyataan tersebut, Angkatan Laut AS juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan apa yang menyebabkan dua kapal mereka masuk ke wilayah perairan 'Negeri para Mullah'.

Mesin rusak
Dua kapal AS yang dilengkapi dengan tiga senapan mesin itu ditangkap karena memasuki wilayah perairan Iran tanpa izin.
Garda Revolusi Iran lantas menyita kedua kapal dan 10 personel yang terdiri dari sembilan laki-laki dan satu perempuan. Seluruh prajurit kemudian dibawa ke Pulau Farsi untuk diperiksa. Menurut salah seorang pejabat AS, insiden tersebut berawal ketika satu dari dua kapal yang tertangkap itu mengalami kerusakan mesin saat berlayar dari Kuwait ke Bahrain.
"Kemudian kami kehilangan kontak dengan mereka," sambung pejabat itu.

Kendati melakukan penangkapan, lanjut pejabat AS, Iran tidak mengindikasikan tindak-an berlebihan yang dapat memicu konflik lebih jauh. Penangkapan kapal asing yang dilakukan Garda Revo-lusi Iran kali ini bukanlah kali pertama. Pada tahun lalu, kapal Maersk Tigris juga ditangkap Iran. Kapal milik AS itu ditangkap ketika melintasi Selat Hormus yang menghubungkan Laut Arab dan Teluk Persia.

Penyitaan kapal itu dilakukan setelah pengadilan Iran memerintahkan Maersk membayar ganti rugi sebesar US$3,6 juta karena merusak dan menghilangkan kargo milik perusahaan Iran, Pars Oil Product Talayieh. Pada 2007, patroli Iran juga menangkap 15 personel AL dan Marinir Inggris ketika kapal mereka berlayar di wilayah perairan yang menjadi sengketa antara Iran dan Irak.

Kelima belas prajurit itu kemudian dilepaskan setelah ditahan selama 13 hari. Insiden penangkapan kapal kali ini kembali memanaskan hubungan AS dan Iran yang sebelumnya telah mereda. Hubungan kedua negara membaik sejak 'Negeri Paman Sam', bersama Tiongkok, Prancis, Rusia, dan Inggris, yang tergabung kelompok P5+1, menyetujui kesepakatan nuklir dengan Iran. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya