OTORITAS di Kota Aden, Yaman selatan, memberlakukan jam malam, kemarin. Pemberlakuan itu ditetapkan setelah insiden kekerasan yang diduga dilakukan milisi Islamic State di Aden menyebabkan 17 orang tewas. Kelompok itu juga menembak hingga tewas Sheikh Ali Othman, imam Sufi yang dipandang moderat.
Jam malam diberlakukan pada Senin (4/1) pukul 20.00 waktu setempat (tadi malam WIB) hingga Selasa (5/1) pukul 5.00 waktu setempat (siang ini WIB). Demikian diinformasikan media daring The Sabanews dengan mengutip keputusan yang diambil Komisi Keamanan Aden.
Insiden terjadi pada Minggu (3/1) di Pelabuhan Aden. Dari 17 yang tewas dalam pertempuran itu, sembilan di antaranya merupakan anggota pasukan keamanan. Pertempuran pecah saat pasukan loyalis Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi berupaya menguasai pelabuhan sepenuhnya. Baku tembak berlangsung selama beberapa jam dan pasukan loyalis Hadi akhirnya menduduki pelabuhan.
Aden dinyatakan sebagai ibu kota pemerintahan untuk sementara. Di sana pula pergerakan jaringan Al-Qaeda in the Arabian Peninsula yang memang sudah lama aktif di Yaman menguat. Kelompok Islamic State pun mulai muncul dengan tujuan memperkuat pengaruh di kota pelabuhan itu.
Tahun lalu, Aden dilanda peperangan dahsyat yang terjadi antara pasukan pro-pemerintah dan kelompok pemberontak Syiah Houthi yang disokong Iran. Kelompok Houthi telah menduduki Ibu Kota Yaman, Sana'a, sejak September 2014 lantas memperluas wilayah pendudukan ke arah selatan. (AFP/I-1)