BAGI masyarakat Jepang, perayaan menyambut Tahun Baru atau omisoka dinilai sakral. Beberapa menit sebelum pergantian tahun, sejumlah kuil membunyikan lonceng (joya no kane) besar sebanyak 108 kali yang dipercaya menyucikan pikiran manusia. Warga juga mengunjungi kuil (hatsumode) pertama kali di tahun yang baru untuk memanjatkan doa. Namun, bertahannya tradisi-tradisi itu tak serta-merta menutup gelombang modernitas. Pusat mode Jepang, Shibuya, kerap menjadi pilihan muda-mudi Jepang saat perayaan Tahun Baru.
Selain itu, beragam bar, klub, dan lounge di Tokyo menyisipkan pesta penghitungan mundur. Perayaan malam Tahun Baru di Tokyo, seperti biasa, dipusatkan di Tokyo Tower. Pesta kembang api dan balon beragam warna akan di lepas ke udara dari lokasi itu, dan pada saat itu pun lampu-lampu akan berubah warna. Selain itu, penghitungan mundur ketika memasuki pergantian tahun digelar di Sunshine 60 Observatory. Kembang api pun akan bermunculan di permukiman Yokohama, tepatnya di Brick Warehouse (Akarenga) atau Hekkeijima Sea Paradise (dekat Stasiun Hakkeijima).
Di sana akan ada sekitar 1.060 kembang api dilepas sejak pukul 23.57 hingga pukul 00.07. Sebagian warga Jepang juga menghabiskan malam Tahun Baru dengan berbelanja. Di malam itu, sejumlah toko akan memberikan diskon untuk beberapa item yang biasa disebut 'tas keberuntungan' atau fukubukuro. Tradisi itu digagas Ginza Matsuya Department Store sejak 1990-an.
Antisipasi keramaian Pusat keramaian lainnya ialah Stasiun Shibuya. Banyak anak muda berkunjung ke lokasi itu untuk ikut penghitungan mundur. Kepolisian Metropolitan Tokyo menyebut beberapa tahun terakhir jumlah pengunjung di lokasi itu bertambah sehingga meningkatkan risiko kecelakaan, berdesak-desakan, dan insiden yang mungkin merusak toko dan restoran. Untuk mengantisipasi itu, tahun ini Kepolisian Metropolitan Tokyo berencana membatasi akses pejalan kaki menuju Shibuya. Pintu masuk dan keluar Hachiko dan beberapa pintu masuk kereta bawah tanah akan ditutup dari pukul 22.00 (31 Desember 2015) sampai pukul 02.00 (1 Januari 2016).
Polisi juga akan mengerahkan ratusan petugas dan memasang pembatas logam di sepanjang jalan menuju Stasiun Shibuya untuk mencegah orang tumpah ke jalan-jalan dan persimpangan. Petugas polisi yang dijuluki 'DJ' yang terkenal sukses menangani kerumunan orang saat Piala Dunia 2014 akan kembali ditugasi. Polisi yang sempat menjadi 'bintang' di Youtube karena gaya bicara mereka yang lucu juga ditugasi di Shibuya saat Halloween tahun ini. Pelanggan di toko-toko dan restoran dan pekerja akan dikawal polisi menuju Stasiun Shibuya melalui rute khusus. (Japan Today/Time Out/S-2)