Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Pelihara Sendi dari Keausan

Putri Rosmalia [email protected]
05/4/2017 05:00
Pelihara Sendi dari Keausan
(thinkstock)

OSTEOARTRITIS atau penipisan tulang rawan sendi yang tidak ditangani serius dapat menimbulkan kerusakan permanen pada bagian sendi tubuh. Osteoartritis paling kerap terjadi pada lutut. Tulang rawan sendi yang rusak itu lambat laun terus mengalami pengapuran. Penyebabnya, sangat berkaitan dengan gaya hidup yang mengakibatkan obesitas. Selain itu, olahraga yang sangat berat atau dilakukan secara mendadak dan berlebihan ketika usia tidak lagi muda atau menjelang usia nonproduktif, juga memicu bertambahnya tingkat keparahan osteoartritis.

"Sebenanrnya osteoartritis ialah salah satu penyakit degeneratif. Jadi hampir semua orang ketika memasuki usia lanjut mengalaminya, terutama lutut. Yang membedakan ialah tingkat keparahannya. Berdasarkan foto rontgen, ada skala 1 sampai 4 (Kellgren Lawrence)," kata dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, Lindrawati Tjuatja. Menurutnya, osteoartritis terjadi akibat adanya tekanan yang berlebihan dan terus-menerus pada persendian sehingga menimbulkan keausan pada tulang rawan sendi. Oleh karena itu, kalangan atlet dan penderita obesitas selama menjadi yang paling berisiko tinggi mengalami osteoartritis, terutama osteoartritis lutut.

"Olahraga ekstrem yang biasa dilakukan atlet membuat bantalan sendi terlampau berat tertekan. Umumnya atlet beberapa olahraga, seperti atletik, ketika tua lebih berisiko mengalami osteoartritis bila dibandingkan dengan orang lain seusianya," ujar Lindrawati. Meskipun seseorang tidak dianjurkan berolahraga terlampau berat, sendi tetap membutuhkan gerakan yang berguna untuk melenturkan. Sebab, sendi tetap harus bergerak, tetapi dalam kapasitas yang wajar dan tidak ekstrem. "Jadi olahraga tetap diperlukan, hanya harus dalam batas wajar. Sekalipun seseorang sudah dinyatakan OA parah dan telah operasi, bukan berarti mereka tidak boleh bergerak, mereka juga tetap harus melatih sendi dengan bergerak, tetapi yang lebih ringan," ujar Lindrawati.

Ia juga menjelaskan, seseorang akan mulai mengalami osteoartritis tingkat awal ketika usianya memasuki 40 tahun. Pada tingkat keparahan 1, osteoartritis belum memberikan dampak signifikan dan umumnya hanya dianggap sebagai rasa pegal atau nyeri yang masih tertahankan. "Pada tingkat dua, nyeri biasanya sudah mulai mengganggu. Umumnya, pasien yang datang dengan keluhan atau gejala osteoartritis tingkat dua," katanya. Beberapa gejala atau keluhan umum yang diderita pasien osteoartritis di antaranya adalah nyeri disertai kaku di persendian saat pagi hari. Rasa nyeri akan berkurang dalam waktu kurang dari 30 menit setelah seseorang mulai melakukan gerakan ringan untuk mengendurkan sendi. Namun, dalam kondisi yang sudah parah, osteoartritis lutut dapat menimbulkan pembengkakan hingga perubahan bentuk kaki menjadi letter O atau X.

"Lutut bisa membesar dan membengkak atau seperti berubah bentuk. Itu yang sudah parah. Sehingga menyebabkan perubahan yang sifatnya sangat anatomis dan kasat mata," ujarnya. Bila sudah demikian, kata Lindrawati, jalan terbaik untuk penderita osteoartritis lutut parah ialah melakukan operasi untuk mengganti bantalan pada sendi dengan logam. Bantalan tersebut akan tertanam seumur hidup. Meski begitu, operasi tetap tidak dapat memulihkan kondisi pasien hingga 100% atau seperti semula. "Operasi diupayakan untuk mencegah semakin sakit atau parah dan membuat pasien kembali bisa berjalan. Operasi juga harus dilanjutkan dengan terapi atau latihan secara rutin untuk mendapat hasil yang maksimal," tuturnya.

Penanganan awal
Pada tahap awal atau sebelum dilakukan operasi, osteoartritis lutut bisa ditangani melalui program rehabilitasi medis menggunakan modalitas. Di antaranya dengan melakukan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), US, laser, latihan untuk penguatan otot-otot tungkai bawah, dan menurunkan berat badan yang bekerja sama dengan bidang gizi klinis. Program lainnya ialah interventional pain management (IPM), di antaranya proloterapi, PRP, injeksi intraarsipuler dengan steroid atau material dengan kandungan asam hipoklorit. Tindakan tersebut dilakukan dokter-dokter kompeten.

Lindrawati juga mengungkapkan, osteoartritis lutut parah yang didiamkan tanpa penanganan tepat, akan berpengaruh pada sendi-sendi lain di tubuh. Kaki akan terlihat semakin bengkok dengan rasa sakit yang hebat. Hal itu juga akan menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian sendi lain seperti engkel, pinggul, dan pinggang. "Intinya, jaga penyakit osteoartritis yang degeratif agar tidak menjadi parah dengan pola hidup sehat, olahraga secara wajar, dan melakukan pengecekan bila mulai merasakan gejala-gejala yang mengganggu pada tubuh," tutup Lindrawati. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya