Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ADA banyak cara untuk memperingati sekaligus berkontribusi pada Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada setiap 21 Februari. Di lingkungan PT Pos Indonesia pun, peringatan itu dilakukan dengan beraneka kegiatan yang menarik.
Di Sentral Layanan Pelanggan Korporat (SLPK) KP Tangerang 15000, misalnya, mereka memilih untuk melakukan tantangan 'Memilih dan Mendulang Arti' dengan cara yang unik dan berbeda.
Mereka mengumpulkan bagian tepi dari resi yaitu kertas berperforasi yang terdapat punch hole/ lubang-lubang pengait pada printer. Sampah kertas itu selama ini tak disadari kerap mengganggu ruang kerja. Tepian resi yang bertebaran sering kali membuat petugas tersandung sampah kertas tersebut.
Untuk memulai gerakan inipun banyak tantangan. Awalnya, karyawan SLPK KP Tangerang 15000 sering diolok-olok seperti pemulung karena mengumpulkan sampah kertas. Bahkan kantong berisi kertas yang sudah dipilah sempat hilang dari tempat penyimpanan sementara.
Namun perjuangan mereka tidak sia-sia. Hasil penjualan kertas punch hole tersebut bisa disisihkan untuk membeli minuman bagi orang-orang di SLPK, bahkan sampai bisa untuk membeli baju seragam batik untuk dipakai di hari Jumat.
lebih dari itu, kegiatan itu mampu menyadarkan pegawai SLPK KP Tangerang, bahwa suatu hal yang sebelumnya dianggap sampah dan hanya berakhir di tempat pembuangan sampah ternyata memiliki nilai tambah. Anda juga mau mencoba? (Adv/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved